Permintaan Tiongkok Dongkrak Ekspor Sawit Indonesia

Pingit Aria
10 Oktober 2017, 11:36
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Kelapa sawit merupakan salah satu sektor unggulan yang menghasilkan devisa terbesar bagi ekonomi Indonesia.

Ekspor minyak sawit naik 24% dari 2,4 juta ton pada Juli 2017 menjadi 2,98 juta ton pada Agustus 2017. Penyebabnya adalah menipisnya cadangan minyak nabati di beberapa negara tujuan ekspor seperti Tiongkok, Bangladesh, Amerika Serikat, hingga Eropa.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang menyatakan, meningkatnya ekspor minyak sawit dari Indonesia didukung oleh permintaan dari Tiongkok. Negeri Tirai Bambu menaikkan permintaan minyak sawitnya dari Indonesia sebesar 169% atau dari 167,28 ribu ton di Juli melambung menjadi 449,20 ribu ton di Agustus.

“Ini adalah rekor permintaan tertinggi Negeri Panda sepanjang tahun 2017,” kata Togar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/10).

Tiongkok meningkatkan pasokan minyak sawit untuk mengisi stok di dalam negeri. Bangladesh juga mencatatkan kenaikan permintaan minyak sawit dari Indonesia sebesar 51% atau dari 91,69 ribu ton di Juli naik menjadi 138,17 ribu ton. Mengekor dibelakang ada Amerika Serikat, India dan negara-negara Uni Eropa dengan kenaikan masing-masing 29%, 21% dan 14%.

Seperti diketahui sejak Agustus 2017 India efektif memberlakukan kenaikan pajak impor untuk CPO menjadi 15% dan refined product 25% atau masing-masing naik 7,5% dan 15% daripada sebelumnya. Namn, kenaikan pajak impor ini tidak menyurutkan para trader untuk membeli CPO dan turunannya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...