Tolak Lelang Gula Rafinasi, Faisal Basri Usul Berdayakan Bulog

Michael Reily
27 September 2017, 20:46
Faisal Basri KATADATA|Agung Samosir
Faisal Basri KATADATA|Agung Samosir
Faisal Basri KATADATA|Agung Samosir

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada 2015, industri makanan dan minuman skala besar dan sedang menyerap 918.143 tenaga kerja. Jumlah ini setara dengan 17,5% total industri manufaktur besar dan sedang yang berjumlah 5,2 juta pekerja.

Pada tahun yang sama, industri makanan-minuman skala kecil menyerap 3,75 juta pekerja atau 43% dari keseluruhan tenaga kerja di industri manufaktur skala kecil dan mikro yang berjumlah 8,7 juta orang. Sehingga, keseluruhan industri makanan-minuman menyerap 4,7 juta pekerja atau 33,6%.

Selain itu, Faisal juga menyoroti lemahnya pengawasan untuk mencegah perembesan gula. "Jauh lebih mudah mengawasi 11 pabrik gula rafinasi yang tergabung dalam AGRI (Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia) daripada mengawasi sejumlah pelaku baru yang menjadi perantara UKM," ujarnya. Seharusnya pemerintah memberi sanksi yang tegas kepada pelaku perembesan.

Menurutnya kasus merembesnya gula rafinasi ke pasar disebabkan adanya disparitas harga gula domestik dan internasional, akibat pabrik gula lokal yang tidak efisien. Sebanyak 53 dari 66 pabrik gula milik negara masih menggunakan teknologi yang usang.

Agar produksi gula lebih efisien, pabrik gula seharusnya bisa terintegrasi dengan petani tebu. Sehingga, petani tebu mampu mengolah gula dengan kualitas yang baik dan mampu bersaing dengan negara tetangga.

Senada dengan Faisal, Ketua Kebijakan Publik Apindo Danang Girindrawardana juga menyarankan pemerintah untuk memberdayakan Bulog secara transparan. Kemudian, optimalisasi sistem tata kelola gula rafinasi dari hulu ke hilir secara efektif dan efisien.

"Sehingga target membantu usaha kecil dan menengah dapat terwujud sambil mencegah terjadinya perembesan gula kristal rafinasi ke pasar rakyat atau gula konsumsi," ujar Danang. (Baca: Pengusaha Minta Lelang Gula Rafinasi Dibatalkan)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...