Bernilai Rp 13,6 Triliun, Pemerintah Incar Pasar Afrika Selatan

Pingit Aria
3 Mei 2017, 13:19
IORA
ANTARA FOTO/IORA SUMMIT 2017/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Presiden Afrika Selatan Zacob Zuma (kanan) menabuh alat musik tifa ketika membuka KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-20 tahun 2017 di Jakarta, Maret 2017.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga direncanakan berkunjung  ke beberapa negara di Afrika hingga akhir Juli 2017. Lawatan Enggar sekaligus membawa misi dagang. Sejumlah pengusaha akan diajak serta untuk menembus pasar Afrika Selatan dan melakukan ekspansi bisnis ke benua hitam.

Langkah ini, menurut Made, cukup strategis untuk meningkatkan penetrasi produk Indonesia di pasar Afrika. Selain Afrika Selatan, sasaran pasar nontradisional yang potensial di sana menurutnya adalah Nigeria, Kenya, Ethiopia, dan Ghana.

(Baca juga: Menkeu ke Amerika Bahas Masalah Ekonomi di Pertemuan Bank Dunia)

“Pasar Afrika harus kita garap secara maksimal. Tahun ini kami berupaya lebih intensif untuk melakukan kerja sama perdagangan dan investasi baik di tingkat pemerintah maupun swasta," lanjut Made.

Total nilai perdagangan Indonesia-Afrika Selatan pada 2016 sebesar US$ 1,02 miliar atau naik sebesar 13,43 persen dibandingkan pada 2015. Pada periode Januari-Februari 2017, total nilai perdagangan kedua negara juga mengalami kenaikan sebesar 39,39 persen untuk periode yang sama tahun 2016.

Pada 2016, Afrika Selatan merupakan negara tujuan ekspor ke-2 terbesar Indonesia ke kawasan Afrika dengan nilai ekspor US$ 727,9 juta. Sedangkan impor Indonesia dari Afrika Selatan sebesar US$ 290,8 juta. Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan dengan Afrika Selatan sebesar US$ 437,7 juta pada 2016.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...