Bappenas Ingin Seperti di Korea, Budaya jadi Modal Pembangunan

Image title
4 April 2017, 17:46
bappenas
KATADATA

Ia menyebut, dukungan kelembagaan dan finansial untuk pelaku dan pengelola kebudayaan yang terpusat di kota besar pun masih terbatas. Bahkan, hingga saat hanya ada 25 taman budaya dan 100 museum yang berfungsi untuk memajukan kebudayaan Nasional.

(Baca juga:  Bank Dunia: Butuh Setengah Abad Capai Pendidikan Sesuai Standar)

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi kebudayaan sangat besar, baik budaya kontemporer maupun kearifan lokal. Hanya saja, sumber daya yang banyak itu belum dikonsolidasi dengan baik. “Ada 18 kementerian atau lembaga yang memiliki tugas dan fungsi di bidang kebudayaan dan bergerak sendiri-sendiri," ujarnya.

Melalui seminar kebudayaan ini, Bappenas ingin menjaring aspirasi dari para ahli di bidang kebudayaan, baik sebagai praktisi, akademisi, pengamat, dan masyarakat. Masukan tersebut akan dijadikan sebagai salah satu sumber dalam penyusunan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional yang diselenggarakan pada akhir April mendatang.

Seminar menghadirkan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas; Pendiri Sokola Rimba, Saur Marlina Manurung; Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid; Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan Bappenas Amich Alhumami; antropolog Hans Antlov; Pakar budaya dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Melani Budianta; dan Presiden Jember Fashion Carnaval Dynand Fariz.

(Baca juga: Zakat dan Wakaf Bisa Sumbang Keuangan Syariah Rp 510 Triliun)

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...