Perusahaan Tiongkok Tambah Investasi Rp 18 Triliun di Morowali

Image title
3 Maret 2017, 17:57
Pabrik baja
Arief Kamaludin | Katadata

Grafik: Kapasitas Smelter 2014-2017
Kapasitas Smelter 2014-2017

Keempat, kerjasama dengan Eramet Perancis dalam pembangunan smelter berkapasitas 300 ribu ton NPI pertahun, dengan nilai investasi US$ 300 juta. Terakhir, perusahaan juga akan mendirikan membangun joint venture dengan NML Australia dalam pembangunan smelter berkapasitas 150 ribu ton NPI pertahun, dengan total investasi US$ 200 juta.

Sementara, Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Harjanto menambahkan Tsingshan juga meminta jaminan keamanan sebagai objek vital untuk proyek yang ada dan akan dibangun.

Apabila bisa dipenuhi pemerintah, Tsingshan berencana untuk membangun fasilitas baja karbon sebesar 4 sampai 5 juta ton sedikitnya senilai US$ 4 miliar. Intinya supaya investasinya itu nggak ragu-ragu lagi masuk ke Indonesia. Kalau itu bisa diamankan maka dia mau bangun pabrik carbon steel,” katanya.

(Baca juga: Gandeng Cina, PLTGU Kawasan Industri Bantaeng Segera Dibangun)

Sekedar informasi, Produksi NPI dari Morowali terhitung sebesar 1,5 juta metrik ton pada tahun lalu dari nikel dengan kadar lebih dari 1,7 persen. Produksi NPI itu dihasilkan oleh tiga perusahaan, yaitu PT Sulawesi Mining Investment (SMI), PT Guang Ching Nickel, dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel. 

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...