Surplus Neraca Dagang 2016 Tumbuh 14 Persen meski Ekspor Turun

Miftah Ardhian
16 Januari 2017, 13:44
Pelabuhan ekspor
Arief Kamaludin | Katadata

Dengan demikian, surplus neraca perdagangan tahun 2016 memang lebih besar yakni sebesar US$ 8,78 miliar dibanding tahun 2015 yang sebesar US$ 7,67 miliar. 

(Baca juga:  Investor Lebih Percaya, Awal 2017 Dana Asing Masuk Rp 9 Triliun)

Secara lebih rinci Ketjuk menjelaskan, menurut Provinsi asal barang, ekspor Indonesia sepanjang tahun 2016 berasal dari Jawa Barat sebesar US$ 25,73 miliar atau 17,81 persen dari total ekspor. Disusul Jawa Timur sebesar US$ 18,36 miliar atau 12,71 persen dan Kalimantan Timur sebesar US$ 13,95 miliar atau 9,66 persen.

Kemudian, menurut sektor, ekspor non migas Indonesia Januari-Desember 2016 dari industri pengolahan mengalami kenaikan sebesar 1,07 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara, ekspor hasil pertanian mengalami penurunan cukup tinggi yakni sebesar 7,80 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya pun juga mengalami penurunan sebesar 6,75 persen. "Sektor pertanian ini yang harus dipacu. Pengolahan-pengolahan hasil pertanian ini juga perlu dilakukan untuk menciptakan nilai tambah untuk bisa memperbaiki kinerja ekspornya," ujar Ketjuk.

(Baca juga:  Darmin Dukung Bea Keluar Mineral Mentah Naik 100 Persen)

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...