Susi: Rusia Akan Bangun 10 Pengolahan Ikan di Indonesia

Miftah Ardhian
3 November 2016, 17:10
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Menurut Susi, sudah banyak investor asing lainnya yang telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi pengolahan ikan di Indonesia. "Swasta nasional juga sudah banyak yang bergerak," ujarnya.

Dengan banyaknya minat tersebut, Susi mengklaim, berbagai pihak telah sadar bahwa investasi di sektor perikanan ini cukup menjanjikan. Dia mencatat dalam dua tahun terakhih, realisasi investasi di sektor perikanan mengalami peningkatan. Pada 2014 nilainya baru Rp 3,22 triliun, meningkat pada 2015 menjadi Rp 4,43 triliun.

(Baca: Pemerintah Targetkan Industri Perikanan Jadi Nomor 1 di Asia)

Tidak mau ketinggalan, Susi juga mengatakan, bahwa pemerintah melalui Kementeriannya juga sudah mulai menananamkan investasi pengolahan produk perikanan ini. Dirinya menjelaskan, pemerintah akan membangun sejumlah tempat pengolahan perikanan di 15 pulau di Indonesia. Investasi ini sendiri pun berupa  investasi pribadi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Susi pun meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung dan berperan dalam pembangunan industri perikanan. Pembangunan yang dilakukan BUMN harus bisa sinergi dengan program pemerintah. Misalnya dengan pembangunan infrastruktur berupa terminal kontainer dan hal-hal pendukung yang bisa diberikan pelabuhan untuk bisa meningkatkan konektivitas antar pulau.

"Kami membangun pabrik tepung ikan, cold storage. Pelindo membeli dari Papua, Natuna, untuk didistribuskan ke Pantai Utara Jawa (Pantura), ke wilayah-wilayah yang dulu dikuasai ilegal fishing," ujarnya. (Baca: Jokowi: Indonesia Rugi Rp 260 Triliun Akibat Pencurian Ikan)

Susi pun  menekankan pentingnya ketersediaan listrik untuk mendukung tempat pengolahan dan pembekuan hasil laut. Makanya peran PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) juga penting untuk mendukung industri perikanan ini dapat tumbuh dan berkembang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...