Ekspansi Pasar, Kontraktor Indonesia Incar Infrastruktur di Tanzania
Untuk itu, pemerintah akan mendidik tenaga kerja di bidang konstruksi agar dapat masuk dalam pembangunan proyek infrastruktur di Tanzania. Sebab, jumlan tenaga terampil dalam konstruksi saat ini masih kurang. “Kami jajaki untuk itu (membawa tenaga kerja ke Tanzania),” katanya. (Baca juga: Tanpa Infrastruktur, Swasta Tak Dapat Alokasi Gas).
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum juga meminta kontraktor Indonesia memperkuat daya saing bisnisnya. Bila tidak, posisi industri konstruksi dalam negeri kurang kompetitif.
Hal ini mulai terlihat dari turunnya angka ekspor konstruksi pada tahun lalu. Data Direktorat Jenderal Bina Konstruksi memperlihatkan ekspor konstruksi pada 2015 hanya Rp 2,92 triliun, turun dari Rp 3 triliun pada 2014. (Baca juga: Pertumbuhan Sektor Konstruksi Indonesia Timur Tertinggi).
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yusid Toyib mengatakan apabila kontraktor Indonesia tidak menggarap pasar di negara lain, daya saing konstruksi dan infrastruktur Indonesia akan melemah. Tanda tersebut terlihat dari ranking daya saing infrastruktur Indonesia yang berada di posisi 62 dalam The Global Competitiveness Report milik World Economic Forum (WEF).
“Saya tahu banyak kontraktor asing yang masuk ke dalam. Kita juga harus menyerang keluar karena ini menyangkut daya saing, jadi tolong ditingkatkan,” kata Yusid dalam konferensi pers Konstruksi Indonesia 2016 di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Kamis, 19 Mei 2016.