Indonesia"Inggris Teken Lima Perjanjian Kerjasama Multisektor

Safrezi Fitra
20 April 2016, 17:30
Jokowi
Laily | Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan menyaksikan penandatangan sejumlah kesepakatan kerjasama

Kemudian MoU yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara di sektor aviasi, Garuda Indonesia dengan produsen pesawat di Eropa. Perjanjian kerjasama dengan Airbus ini terkait restrukturisasi armada A330-300 yang telah dipesan Garuda dengan armada A330-900neo. Garuda menambah pesanan pesawat dari yang awalnya tujuh armada A330-300, menjadi 14 armada A330-900neo, yang akan mulai diterima pada 2019.

“Armada A330-900neo memiliki beberapa keunggulan seperti konsumsi bahan bakar yang lebih efisien, biaya perawatan yang lebih rendah, dan kemampuan jelajah yang lebih baik. Armada ini dilengkapi dengan fitur kabin ‘new Airspace’ khas Airbus yang akan memberikan berbagai keuntungan bagi maskapai dan penumpang” ujar Chief Operating Officer Airbus Tom Williams.

Sebagian komponen pesawat dibuat di Inggris dan sebagian dibuat di negara lain di Eropa. Adapun mesin dari pesawat ini menggunakan mesin Roll Royce. Makanya dalam MoU ini juga ada kesepakatan kerjasama dengan Rolls Royce untuk melatih junior, insinyur dan teknisi Indonesia di dalam negeri. Sehingga Garuda Indonesia bisa punya kemampuan untuk merawat mesin Rolls Royce yang lebih besar dan luas.

“Kesepakatan besar lebih dari 1 miliar poundsterling (sekitar Rp 18,9 triliun). Harapan kami jumlah deals yang ditandatangani di London lebih besar dari negara lain selama tahun ini,” ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik seperti dikutip di situs resmi Sekretaris Kabinet, Rabu (20/4).

Menurut Moazzam, tidak ada jumlah atau angka pasti dalam kerjasama ekonomi yang lain. Namun, ada harapan kedua negara untuk meningkatkan perdagangan. Dia menjanjikan akan ada jumlah investasi yang dan jumlah perdagangan yang sangat besar yang akan diumumkan. (Baca: Keliling Eropa, Jokowi Bahas Perjanjian Perdagangan Bebas)

Ada harapan dari kedua negara untuk meningkatkan kerjasama dalam beberapa bidang, seperti maritim, industri kreatif, dan infratsruktur, khususnya aerospace. Karena, kata Moazzam, di Inggris ada banyak perusahaan yang mampu membuat pesawat, satelit, desain bandara, atau keamanan di sektor aviasi. “Hari ini kita tanda tangani MoU untuk kerja sama di industri kreatif, tetapi selain itu ada banyak lagi, misalnya energi baru terbarukan. Jadi, ada banyak,” ujarnya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...