Investor Arab Lirik Kawasan Wisata Mandalika dan Tanjung Lesung

Yura Syahrul
23 Maret 2016, 12:46
Wisata Tanjung Lesung
Arief Kamaludin|KATADATA

(Baca: Terkendala Lahan, 5 Kawasan Ekonomi Belum Siap Beroperasi)

Tak cuma itu, tim pemasaran investasi BKPM juga menjelaskan beragam insentif investasi untuk menarik pemodal asing, seperti tax holiday, tax allowance, dan import duty facility. Termasuk insentif khusus untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di bidang pariwisata seperti Mandalika, Lombok dan Tanjung Lesung.

Sementara itu, Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM (IIPC) di Abu Dhabi Agus Prayitno mengemukakan, pihaknya siap mengawal minat investasi yang disampaikan oleh investor Timur Tengah tersebut. “Kami akan bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata, PT Indonesia Tourism Development Corporation (PT ITDC) dan PT Banten West Java Tourism Development  (PT BWJTD) untuk mengawal minat investasi tersebut,” katanya.

wisata

Secara lebih rinci, dia mengungkapkan, investor Timur Tengah yang telah berinvestasi di Nusa Dua, Bali dan sedang membangun hotel di KEK Mandalika juga digandeng untuk dapat menyampaikan testimoni. “Mereka menyatakan  bahwa tidak ada permasalahan dengan lahan dan perpanjangannya di Nusa Dua serta menjaminnya. Selain itu tidak ada keraguan sedikitpun tentang isu lahan dan perpanjangannya di Indonesia,” kata Agus.

(Baca: Pariwisata Dibuka Bagi Asing, Darmin: Pengusaha Jangan Takut Kehabisan)

Selama ini negara-negara Timur Tengah masih berada di papan tengah daftar peringkat negara-negara yang menanamkan modalnya di Indonesia. Merujuk data rencana investasi yang dirilis BKPM periode Januari-Desember 2015, Iran menempati peringkat ke-8 dengan nilai rencana investasi Rp 50 triliun dan Yordania di peringkat ke-16 dengan nilai investasi Rp 3,3 triliun Sedangkan Uni Emirat Arab berada di peringkat-19 dengan nilai rencana investasi Rp 2,5 triliun dan Arab Saudi menempati peringkat ke-22 dengan nilai Rp 1,6 triliun.

Padahal, Timur Tengah merupakan salah satu prioritas pemasaran investasi BKPM pada tahun 2015. Negara prioritas lainnya adalah Singapura, Jepang, Korea Selatan, Cina, Amerika Serikat, Australia, Taiwan, Timur Tengah, Malaysia dan Inggris.

Halaman:
Reporter: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...