Pengusaha Jasa Logistik Mulai Merumahkan Karyawannya

Aria W. Yudhistira
28 September 2015, 16:49
Katadata
KATADATA
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, beberapa waktu lalu.

?Terutama dalam mendorong penanaman modal asing (PMA). Tapi di sisi lain pemerintah harus tetap menjaga rasio pemain logistik,? kata Yukki.

Sebelumnya, sekitar 70 pabrik alas kaki di tanah air juga telah tutup akibat terkena dampak perlambatan ekonomi. Jumlah ini sekitar 19 persen dari total pabrik alas kaki di Indonesia yang mencapai 365 pabrik. Menurut Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko, penutupan pabrik merupakan imbas dari melemahnya daya beli masyarakat.

Akibatnya, ada sekitar 36 ribu pekerja di sektor alas kaki terpaksa harus dirumahkan. Mereka kebanyakan bekerja di pabrik skala kecil dengan yang berorientasi di pasar domestik. ?Ini karena penjualan alas kaki, terutama lokal turun 17 persen hingga 20 persen pada semester I-2015 dibandingkan semester I-2014,? katanya belum lama ini. (Baca: Ekonomi Melambat, Ribuan Pekerja Dirumahkan)

Kondisi yang sama juga dialami sektor industri makanan dan minuman. Menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S. Lukman, ada beberapa pabrik makanan dan minuman yang mulai melakukan pengurangan jam kerja pabriknya. Makanya, dia berharap paket kebijakan pemerintah tahap II dapat menyentuh sektor industri untuk mengurangi pekerja yang dirumahkan.

?Karena merumahkan pekerja ini merupakan jalan terakhir beberapa anggota kami yang tidak tahan (dengan perlambatan ekonomi). Namun untuk angka pastinya masih kami kumpulkan,? kata Adhi.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...