Akibat Corona, Permintaan Baja Dunia Diramal Terkontraksi 6,4%

Image title
9 Juli 2020, 19:15
Akibat Corona, Permintaan Baja Dunia Diramal Terkontraksi 6,4%.
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Pekerja membantu bongkar muat gulungan besi baja di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/4/2018). Permintaan baja dunia diramal terkontraksi 6,4% akibat pandemi corona.

Senada, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim sebelumnya mengatakan, imbas merebaknya wabah corona membuat Indonesia berpotensi kebajiran impor baja. Hal ini juga terjadi di berbagai negara lain. 

Menurutnya, dengan ekonomi lesu, stok atau pasokan baja global pun banyak yang menganggur dan tak terserap pasar. "Karena ada penurunan pertumbuhan ekonomi, jadi over supply. Baja impor tersebut yang akan masuk ke Indonesia cepat atau lambat," kata Silmy di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (11/3).

(Baca: Pelaku Usaha Minta Perlindungan dari Serbuan Impor Baja Selama Pandemi)

Silmy yang juga menjabat sebagai Ketua Umum IISIA itu mengatakan, jika hal itu terjadi maka over supply dirmalkan akan terjadi pada bulan Mei - Juni. Sebab, kontrak konstruksi baja umumnya habis pada periode tersebut. 

Selain itu, impor baja menurutnya bisa datang dari berbagai belahan dunia. Bila terjadi kelebihan pasokan, eksportir akan mencari pasar yang mudah untuk menyerap stok baja dari negaranya, salah satunya Indonesia. "

Karena memang kita belum optimal dalam menjaga impor," ujar dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor besi dan baja sepanjang 2019 mencapai US$ 10,39 miliar atau sekitar Rp 753 triliun. Realisasi impor baja meningkat 1,42% dibanding  tahun sebelumnya US$ 10,25 miliar.

 

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...