Strategi Pertamina dan Alfamart Merajai Bisnis Minimarket di SPBU
Sepanjang semester I 2020, Alfamart membukukan pendapatan Rp 38 triliun, naik 5,5% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 36 triliun. Perusahaan juga masih mencatat laba bersih Rp 507 miliar, tumbuh 23% dibandingkan periode tahun sebelumnya Rp 411 milar ditopang oleh efisiensi dan kenaikan pendapatan keuangan.
Strategi meningkatkan trafik pengunjung dan transaksi penjualan sebelumnya dilakukan pesaing Alfamart, yakni Indomaret. Melalui layanan Indomaret drive-thru, layanan ini diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepraktisan pelanggan yang terkadang membutuhkan transaksi cepat ketika membeli beberapa item produk.
"Khususnya makanan dan minuman siap saji plus beberapa item grocery," kata Direktur Marketing Indomaret Wiwiek Yusuf kepada Katadata.co.id, Rabu (10/6).
Hingga saat ini, layanan tersebut baru tersedia di dua tempat, yakni Jakarta Barat dan Surabaya. Gerai pertama di Jakarta telah diluncurkan pada September tahun lalu.
Dalam kondisi pandemi Covid-19 dan penerapan physical distancing sekarang, layanan tersebut menurutnya diperlukan lantaran mampu meminimalisir kontak dengan pengunjung lain.
Perusahaan sedang mempertimbangkan menambah layanan sejenis di gerai lain di lokasi ramai pengunjung. "Sedang kami evaluasi beberapa tempat," katanya.
Adapun layanan tersebut tak membutuhkan investasi khsusus. Hanya perlu penempatan ulang perangkat kasir dan tempat pengambilan (pick-up).
Strategi Co-Branding
Pakar pemasaran Inventure Consulting, Yuswohady mengatakan, sinergi kedua perusahaan yang masing-masing memiliki kekuatan pada brand dan jaringannya bisa menguntungkan.
Brights Stores bisa menjadi lebih berkembang bila ditangani pemain lama yang berpengalaman di bidangnya. Alfamart bisa mengisi kompetensi bisnis retail groceries (bahan pokok) yang tidak dimiliki Pertamina.
Misalnya, terkait menajemen toko. Peretail ini dinilai lebih berpengalaman dalam mengidentifikasi produk, penempatan barang ditambah brand kuat sehingga konsumen akan familiar dengan gerai Bright Store nantinya.
Sebaliknya, Pertamina memiliki banyak SPBU, lokasi strategis dan mampu mendatangkan pengunjung yang bisa menguntungkan gerai yang dioperasikan Alfamart.
"Sehingga akan terjadi cross selling yang menguntungkan ketimbang mengembangkan dengan brand Pertamina sendiri," katanya kepada katadata.co.id.