Kalah di WTO, Indonesia Terancam Impor Ayam dari Brasil

Cahya Puteri Abdi Rabbi
23 April 2021, 18:45
Pekerja memberi pakan ayam petelur di sebuah peternakan di Desa Muntung, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (29/1/2021). Peternak mengeluhkan harga pakan ayam konsentrat yang terus mengalami kenaikan sejak bulan Desember tahun lalu yang mencapai Rp
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww.
Pekerja memberi pakan ayam petelur di sebuah peternakan di Desa Muntung, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (29/1/2021). Peternak mengeluhkan harga pakan ayam konsentrat yang terus mengalami kenaikan sejak bulan Desember tahun lalu yang mencapai Rp800-Rp1.000 per kilogram, sementara harga jual telur justru turun.

Syailendra menambahkan, satu-satunya cara untuk melawan serangan impor dari Brasil adalah harus bersaing secara harga. “Jadi saya mendorong teman-teman di industri pakan dan unggas untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kita agar harga pakan tetap terjaga, sebelum yang dari luar menyerbu kita,” kata dia.

Sebelumnya, Brasil menggugat Indonesia karena telah menutup impor ayam melalui WTO pada 2014 lalu. WTO kemudian memenangkan gugatan tersebut pada 2017.

Simak Databoks berikut: 

Namun, Brasil menilai keputusan WTO itu tak pernah diimplementasikan. Lantaran Indonesia dinilai masih menghalang-halangi impor ayam dengan menunda sertifikasi kebersihan dan produk halal, Brasil pun kembali menggugat Indonesia pada Juni 2019.

Gugatan kedua itu pun kembali dimenangkan oleh WTO pada pada November 2020. Konsekuensi dari kekalahan ini, Indonesia harus mengubah ketentuan impor dan membuka pintu bagi masuknya daging ayam dari Brasil.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...