Produktivitas Industri Makanan dan Minuman RI Tinggi meski ada Corona

Desy Setyowati
31 Juli 2021, 14:14
Produktivitas Industri Makanan dan Minuman RI Tinggi meski ada Corona
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/wsj.
Konsumen memilih aneka makanan ringan di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (5/5/2021).

Dari sisi investasi, industri makanan dan minuman juga merealisasikan dana Rp36,6 triliun pada semester I. Ini meliputi penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 14,7 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp 21,9 triliun.

“Guna memacu kinerja gemilang dari industri makanan dan minuman, kementerian bertekad menjaga ketersediaan bahan baku sehingga bisa tetap berproduksi. Selain itu, memberikan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal untuk kemudahan perizinan,” kata Putu.

Selain berorientasi ekspor, industri makana dan minuman tergolong sektor padat karya. Sektor ini juga menjalankan hilirisasi atau meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri.

“Contohnya di Mondeléz, yang menyerap cokelat dari delapan kabupaten di empat provinsi di Sumatera dan Sulawesi. Selain itu, perusahaan yang memproduksi Oreo ini mampu memberdayakan 30 ribu lebih petani cokelat,” kata dia.

Kepala Pabrik Cikarang Mondelez Indonesia Zaenal Abidin menambahkan, perusahaan menambah investasi US$ 23 juta untuk memenuhi tingginya permintaan pasar ekspor. Ini membentuk lini produksi baru yang akan menyerap tenaga kerja 100 orang.

Lini anyar itu beroperasi mulai November. Mereka bakal memproduksi Oreo dengan pangsa pasar 60% untuk ekspor dan sisanya di dalam negeri.

“Kapasitas produksinya 43 ribu ton Oreo per tahun. Jadi, kami akan punya total enam lini. Tahun kemarin sudah produksi 85 ribu ton biskuit per tahun. Selama ini, produk kami menembus ekspor ke 38 negara,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...