CATL Siap Bangun Pabrik Baterai Listrik di Bulan Desember
Oleh karena itu, ia mengajak para investor khususnya Eropa untuk menjadi bagian dari investasi industri baterai kendaraan listrik di Indonesia. Pemerintah dipastikan akan hadir untuk mengurus izin dan insentif yang diperlukan bagi para investor.
“Bahkan bila perlu akan diurus soal tanahnya juga, tambangnya juga bisa kita atur. Yang penting ada komunikasi yang baik dengan pemerintah dan kami yakinkan bahwa kolaborasi harus dibangun baik antara investor,BUMN maupun dengan pengusaha-pengusaha nasional dan UMKM,” ujar dia.
Ia menegaskan bahwa tidak hanya sumber dayanya yang melimpah, tapi pembangunan industri juga dilakukan dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan perbaikan iklim.
“Kami selalu berupaya untuk melakukan pembenahan dalam konteks memberikan kepastian bagi para investor, memberikan kemudahan, serta memberikan transparansi dan efisiensi,” ujarnya.
Sebelumnya, Bahlil menyebut ada tujuh negara yang tertarik berinvestasi di industri baterai kendaraan listrik nasional. Investor itu di antaranya berasal dari Eropa, Tiongkok, dan Asia Tenggara.
Salah satu investor dari Asia Tenggara ditargetkan akan meneken kontrak kerja sama investasi pada Oktober tahun ini. Dalam waktu dekat ini pemerintah juga akan mengumumkan calon investor baru asal Eropa.
Dengan masuknya investasi ketujuh negara tersebut, Bahlil berambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara pusat produsen mobil listrik.