PMI Manufaktur Indonesia Oktober Catat Rekor Tertinggi dalam Sejarah

Image title
Oleh Maesaroh
1 November 2021, 08:54
PMI Manufaktur, Manufaktur, industri
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Pekerja merakit sepeda motor listrik Gesits di pabrik PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). WIMA menargetkan penjualan sepeda motor listrik dengan 85 persen komponennya produksi dalam negeri dan baru saja diekspor ke Senegal tersebut sebanyak tujuh ribu unit hingga akhir 2021.

Kendati demikian, penumpukan pekerjaan masih terjadi meskipun level kenaikan penumpukannya tidak setinggi pada bulan September.

Perusahaan manufaktur juga kembali menaikkan aktivitas pembelian pada bulan Oktober. Baik kuantitas maupun stok pembelian naik yang mencatatkan rekor tertingginya.

 Sebaliknya, karena naiknya permintaan sementara ada kekurangan input maka tingkat persediaan di level pasca produksi menurun.

Dari segi kinerja penjual, kekurangan pasokan dan adanya permasalahan pengiriman menyebabkan waktu pemenuhan pesanan kembali bertambah panjang pada bulan Oktober.

Dari segi harga, adanya kekurangan pasokan menyebabkan harga naik. Inflasi harga input naik pada level tertingginya dalam delapan tahun didorong oleh kenaikan biaya bahan baku. Akibatnya, perusahaan meneruskan beban biaya yang lebih besar kepada konsumen.

Kondisi ini mengakibatkan kenaikan harga output walaupun kisaran kenaikan harganya lebih lambat  dibandingkan bulan September.

 Sementara itu, sentimen bisnis secara keseluruhan membaik pada bulan Oktober, naik ke level di atas rata-rata jangka panjang.

Responden survei secara umum berharap bahwa kondisi bisnis akan terus membaik sejalan dengan makin berkurangnya dampak kasus Covid-19 kepada sektor manufaktur.

Sebagai catatan, Indonesia mencatatkan kasus Covid-19 sebanyak 29.254 di bulan Oktober 2021, jauh menurun dibandingkan 680.143 di bulan Agustus 2021.

Rasio positif kasus harian di bulan Oktober juga di bawah 1% sementara pada bulan Agustus di kisaran 20%.

PMI Indonesia sempat berada di bawah level 50 sepanjang Maret 2020 hingga Oktober 2020, kecuali pada bulan Agustus 2020 di mana PMI sempat menyentuh level 50,8. 

PMI Indonesia bahkan menyentuh level terendah sepanjang sejarah pada April 2020 dengan angka hanya mencapai 27,50 poin.

PMI Mulai membaik menjelang awal tahun 2021 dan bahkan mencapai rekor baru di Mei tahun ini di level 55,3.
Namun, PMI Indonesia turun ke level 53,50 di bulan Juni 2021 karena lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta.

PMI terkontraksi pada dua bulan setelahnya di Juli sebesar 40,1. dan  43,7 di bulan Agustus. PMI kembali ke level ekspansif pada September setelah adanya sejumlah pelonggaran.






Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...