Industri Elektronik Terpukul dari Tiga Sisi di Awal Tahun

Cahya Puteri Abdi Rabbi
18 Februari 2022, 19:14
Industri Elektronik Terpukul dari Tiga Sisi di Awal 2022
Kemenperin
Ilustrasi, aktivitas teknisi industri elektronika di Indonesia yang telah menggunakan teknologi digital dalam pengecekan mesin produksi.

Namun demikian, kontribusi produk lokal kembali turun hingga ke posisi 20 % saat ini. Daniel menilai hal ini disebabkan oleh dua hal, yakni pulihnya industri elektronika di Negeri Panda dan lemahnya pengawasan di pelabuhan impor. 

"Permendag-nya masih ada, tapi pengawalan dari Kemendag (Kementerian Perdagangan)-nya lebih longgar, padahal itu momentum baik supaya terjadi investasi masuk," kata Daniel. 

Pelemahan pengawasan itu ditambah dengan naiknya biaya logistik untuk pengiriman bahan baku pabrikan lokal yang dikirim dari Cina. Daniel mencatat biaya logistik satu kontainer ukuran 40 kaki (feet/ft) kini mencapai US$ 3.500 - US$ 4.000. 

Pada kondisi normal, biaya logistik per kontainer ukuran 40ft hanya US$ 900. Artinya, harga transportasi bahan baku naik hingga 344,44%. 

Selain itu, pola hidup konsumen juga kembali berubah dengan dilonggarkannya pembatasan mobilitas. Dengan demikian, fenomena lonjakan permintaan peralatan elektronik rumah yang terjadi pada 2020 tidak berlanjut. 

Daniel berujar permintaan produk elektronika pada 2021 tampak landai cenderung menurun. Namun demikian, Daniel optimistis nilai produksi pada 2021 tetap tumbuh positif. 

"(Konsolidasi pertumbuhan nilai produksi industri elektronika dari) semua (produk) kurang lebih masih tumbuh 3% - 5% (pada 2021)," kata Daniel. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...