Pengusaha Minyak Sawit Desak Mendag Turunkan DMO CPO 30%

Andi M. Arief
12 Maret 2022, 08:00
CPO, minyak goreng
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/pras.
Pekerja mengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Muara Sabak Barat, Tajungjabung Timur, Jambi, Jumat (10/7/2020).

Secara rinci, kebutuhan rumah tangga terbagi menjadi tiga produk, yakni kemasan premium sebesar 1,2 juta kiloliter, kemasan sederhana sebanyak 231 ribu kiloliter, dan migor curah sejumlah 2,4 juta kiloliter.

"Kebutuhan untuk minyak goreng hanya sedikit, entah siapa yang memberi masukan menteri," kata Sahat.

Sahat mengatakan GIMNI tak pernah diajak berdiskusi dalam kebijakan peningkatan DMO CPO menjadi 30%. Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono mengatakan organisanya juga tidak diikutkan dalam diskusi peningkatan DMO.

"Gapki, baru tahu setelah diumumkan langsung oleh Pak Menteri Perdagangan," kata Eddy.

Peningkatan DMO CPO menjadi 30% akan membuat bahan baku oleopangan di dalam negeri mencapai 9,96 juta ton. Angka ini tidak jauh berbeda dengan proyeksi konsumsi CPO oleh industri pangan di dalam negeri pada tahun ini.

Saat ini harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) ditransaksikan di level US$ 2.010 per ton pada perdagangan Rabu (9/3/2022) di Bursa Komoditas Rotterdam. Harga tersebut naik 10,14 % dari penutupan sebelumnya di US$ 1.825 per ton. Harga tersebut juga merupakan yang tertinggi dari sebelumnya.  Berikut grafik Databoks: 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...