Menunggu Garuda Kembali Mengepakkan Sayap

Image title
Oleh Yanuar
24 Mei 2022, 14:34
Garuda Kembali Mengepakkan Sayap
Garuda.indonesia.com
Garuda Indonesia dapat perpanjangan terakhir tahapan PKPU yang memberi kesempatan untuk melanjutkan negosiasi dengan para krediturnya.

Dengan posisi utang mencapai leher ini, keberadaan Garuda sangat tergantung pada PKPU dan negosiasi dengan para kreditur.

Sejauh ini, proses komunikasi dengan para pemberi utang berjalan lancar, hingga Pengadilan memberikan tiga kali perpanjangan PKPU masing-masing 60 hari sebanyak dua kali dan terakhir 30 hari.

Selain dililit utang, Garuda sebagaimana perusahaan penerbangan lain, sulit mengepakkan sayap karena pandemi Covid-19 yang membuat perjalanan sangat terbatas. Akibatnya, utang terus membengkak.

Hingga kuartal III-2021, perseroan memiliki total utang mencapai US$13,03 miliar atau naik 25,7 persen dari US$10,36 miliar pada kuartal III-2020.

Dengan beban utang segunung tersebut, Garuda Indonesia mencatatkan rugi bersih sebesar US$1,66 miliar hingga kuartal III-2021. Nilai itu membengkak dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$1,09 miliar.

Bisa Mengepakkan Sayap Lagi
Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa perpanjangan PKPU memberi kesempatan yang lebih optimal, baik untuk Garuda maupun kreditur, termasuk lessor, dalam mencapai kesepakatan.

Oleh karena itu, ia yakin kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan naik sebelum finalisasi rencana perdamaian dan penuntasan proses PKPU. 

Sebagaimana PKPU yang bertujuan untuk mendapatkan win-win solution bagi seluruh pihak yang terkait, “kami percaya bahwa proses ini perlu dijalani secara seksama dan dengan prinsip kehati-hatian," kata Irfan seperti dikutip Warta Ekonomi (12/5)

Kabar menggembirakan juga berhembus pada April lalu. Selain pemerintah dan DPR setuju mengucurkan PMN kepada Garuda, pernyataan Presiden Jokowi yang mengizinkan masyarakat kembali mudik setelah dua Lebaran sebelumnya dilarang, menjadi angin segar.

Menurunnya kasus harian Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir sehingga meningkatkan jumlah perjalanan, turut membantu Garuda meningkatkan performanya.

Pada akhir April 2022 frekuensi penerbangan tumbuh sebesar 20 persen dibandingkan dengan periode awal Februari 2022 lalu.

"Kami meyakini berbagai upaya adaptasi dalam menyikapi tantangan kinerja industri penerbangan yang semakin dinamis, akan menjadi langkah komprehensif Garuda untuk menjadi entitas bisnis yang semakin agile dan resilient dengan fokus profitabilitas yang terukur dan sustainable,” ujar Irfan.

Kondisi pandemi Covid-19 yang mulai berangsur menuju endemi ditambah upaya untuk terus mengoptimalkan fokus utilisasi armada pada rute padat penumpang, menjadi kata kunci Garuda bisa kembali mengepakkan sayapnya.

(Tim Riset Katadata)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...