UMKM Surabaya Raup Rp 400 Juta/Bulan & Rambah AS Berkat Kulit Sapi

Fahmi Ahmad Burhan
28 Juni 2022, 17:10
umkm, ekspor,
Instagram/@revoltindustry
Produk dari Revolt Industry

Stephen mengatakan, Revolt Industry sempat menghadapi sejumlah kendala saat menjalankan bisnisnya seperti operasional tempat produksi terbakar, kebanjiran hingga kemalingan.

Revolt juga terkendala regulasi saat mengekspor produk. "Kami pernah diminta oleh otoritas di Italia untuk menunjukkan sertifikat bebas antraks, karena produk kami bermaterial kulit sapi," katanya.

Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM bidang Produktivitas dan Daya Saing Yulius mengatakan, banyak UMKM lain di Indonesia yang mempunyai potensi ekspor seperti Revolt Industry. Namun, ada sejumlah kendala yakni:

1. Performa logistik Indonesia masih rendah

"Proses ekspor dari desa hingga ekspor lemah," katanya. Kemudian, biaya logistik juga mahal yakni 24% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

2. Pembiayaan

"Banyak UMKM yang mau ekspor, tapi ketika permintaan banyak mereka tidak sanggup memproduksi karena kurang dana," katanya. Sumber pendanaan dari perbankan kepada UMKM di Indonesia juga baru 20%. 

3. Kualitas produk terganjal sertifikasi dan kelayakan

"Ini terkadang membuat Indonesia kalah saing," katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...