Manufaktur Global Melambat, Tesla hingga Novartis PHK Karyawan

Tia Dwitiani Komalasari
30 Juni 2022, 12:08
Mobil Tesla Model-3 buatan China terlihat saat acara pengiriman di pabriknya di Shanghai, China, Selasa (7/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Mobil Tesla Model-3 buatan China terlihat saat acara pengiriman di pabriknya di Shanghai, China, Selasa (7/1/2020).

Perusahaan ritel kebutuhan rumah tangga, Bath and Beyond Inc, menyatakan bahwa penjualan kuartal pertama anjlok 25%. “Pada kuartal tersebut ada perubahan tajam dalam sentimen pelanggan dan, sejak itu, tekanan meningkat secara material. Ini termasuk inflasi yang curam dan fluktuasi dalam pola pembelian," ujar Sue Gove, Chief Executive Officer interim Bath and Beyond Inc, Rabu (29/6).

Untuk menaggulangi hal tersebut, ritel memotong pengeluaran modal sekitar 25% dan menunda rencana untuk merombak dan membangun toko baru.

 Perusahaan juga semakin sulit untuk membebankan kenaikan biaya bahan baku dan tenaga kerja kepada pelanggan karena inflasi telah mencapai level tertinggi dalam beberapa dekade.

"Bagi sebagian besar perusahaan, mereka harus menelan banyak kenaikan harga ini sendiri, dan itu berarti mengurangi di tempat lain," kata Stuart Cole, kepala ekonom makro di Equiti Capital.

Sementara itu di Indonesia, sektor manufaktur terus melanjutkan tren ekspansif dari segi aktivitas pabrik, termasuk pembelian dan ekspor. Hal itu juga menciptakan lapangan kerja baru.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi tenaga kerja manufaktur dengan latar belakang pendidikan sarjana meningkat jadi 5,43% pada Februari 2022 dari 4,59% pada tahun sebelumnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...