Percepat Ekspor CPO, GAPKI Usul Aturan DMO dan DPO Dicabut Sementara

Andi M. Arief
18 Juli 2022, 15:25
Pekerja mengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Muara Sabak Barat, Tajungjabung Timur, Jambi, Jumat (10/7/2020).
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/pras.
Pekerja mengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Muara Sabak Barat, Tajungjabung Timur, Jambi, Jumat (10/7/2020).

Eddy memprediksi relaksasi aturan DMO dan DPO dapat menggandakan volume ekspor CPO pada Agustus 2022 menjadi 6 juta ton. "Lancarnya ekspor harus menjadi perhatian utama, sebab memang kondisi stok abnormal. Kita lihat 1-2 minggu ini, apakah berpengaruh (peniadaan PE CPO) terhadap kecepatan ekspor?" kata Eddy.

Ketua Umum Apkasindo, Gulat Manurung, mengatakan bahwa penerapan kebijakan DMO dan DPO sudah tidak relevan. Gulat menilai kondisi industri CPO domestik sudah tidak seperti pada April-Juni yang membutuhkan aturan DMO dan DPO. Menurutnya, kecepatan ekspor CPO menjadi penting agar puncak panen TBS sawit pada Agustus dapat terserap oleh pabrik kelapa sawit (PKS).

"Terlambat ambil keputusan (ekspor CPO) bisa berakibat fatal secara nasional dan investasi 6,72 juta hektar petani sawit akan berguguran massal. Kami level petani saja bisa berhitung dengan sedikit cermat," kata Gulat.

Di samping itu, Gulat menilai, cara untuk mengembalikan kondisi stok CPO ke posisi normal adalah meningkatkan konsumsi dalam negeri oleh industri hilir. Hingga Mei 2022, konsumsi lokal hanya mencapai 7,74 juta ton atau 38,94% dari total produksi pada Januari-Mei 2022 sebanyak 19,88 juta ton. Pada Januari-Mei 2021, konsumsi lokal hanya mencapai 7,68 juta ton dari total produksi selama lima bulan pertama 2021 sejumlah 19,6 juta ton.

Industri yang dinilai dapat meningkatkan konsumsi CPO dalam waktu dekat adalah industri biodiesel dengan meningkatkan program B30 menjadi B40. Artinya, campuran olahan CPO dalam bahan bakar solar naik dari 30% menjadi 40%.

Pada Januari-Mei 2022, konsumsi CPO oleh industri biodiesel mencapai 3,47 juta ton atau naik 24,1% dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar 2,8 juta ton. Pada 2021, total konsumsi CPO oleh industri biodiesel sejumlah 7,34 juta ton atau 15,65% dari total produksi CPO 2021 yang mencapai 46,88 juta ton.

Gulat mencatat, konsumsi CPO di dalam negeri hanya mencapai 35% dari total produksi per tahun. Untuk meningkatkan konsumsi CPO menjadi 65% dari total produksi, pemerintah perlu memberikan insentif khusus di industri CPO nasional untuk menarik investor.

"Dengan role model seperti ini, pemerintah tidak perlu BK (bea Keluar) dan PE (Pungutan Ekspor) terlampau besar dari ekspor sawit, karena pemerintah akan dapat corporate tax yang tinggi dengan perubahan pasar ini," kata Gulat. 

Berdasarkan data Gapki, total ekspor produk minyak sawit Indonesia pada April 2022 sebesar 2,01 juta ton. Jumlah itu lebih rendah dari ekspor April 2021 yang mencapai 2,63 juta ton.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...