Kinerja Industri Keramik Turun 5% Imbas Pelemahan Rupiah

Nadya Zahira
28 Oktober 2022, 12:29
Pekerja menyelesaikan pembuatan keramik lantai bermotif di Keniten, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta.
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Pekerja menyelesaikan pembuatan keramik lantai bermotif di Keniten, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta.

 Dia mengatakan, ekspor industri keramik hingga saat ini masih terjaga di kisaran 15-17% dari total produksi. Namun jika dibandingkan kinerja ekspor pada 2015-2016, jumlahnya menurun hingga 10%. Pada tahun tersebut, dapat melakukan ekspor hingga mencapai 25%. 

 “Penurunan ekspor terjadi karena adanya penurunan energi dan Covid-19. Kita berharap bisa bertumbuh suatu saat, sehingga kita bisa mencapai ke 25% seperti di tahun 2015 dan 2016,” ungkap Elisa.

 Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo menyatakan sudah ada puluhan hingga ratusan ribu karyawan manufaktur yang terkena pemutusan hubungan kerja tahun ini. Pemutusan hubungan kerja atau PHK terjadi pada sektor padat karya yang berorientasi pada ekspor, khususnya Amerika Serikat dan Eropa.

Ketua Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial Apindo, Anton J. Supit, mengatakan bahwa pemutusan hubungan kerja disebabkan oleh permintaan ekspor yang menurun. Tiga industri yang secara terbuka menyatakan sudah terdampak yaitu industri garmen dan sepatu.

"Ini tidak bicara pasar dalam negeri. Namun industri garmen dan sepatu mengalami masalah karena order ekspor menurun,"ujar Anton kepada Katadata.co.id, Kamis (27/10).

Dia mengatakan, permintaan ekspor industri alas kaki atau sepatu menurun hingga 50%. Sementara permintaan ekspor industri garmen turun hingga 30%.

"Situasi seperti ini diperkirakan akan terus terjadi hingga akhir 2023. Kita betul-betul kalau tidak ada order akan sagat berat mempertahankan pekerja,"ujarnya.

Namun demikian secara keseluruhan. industri manufaktur masih ekspansif. Hal itu ditandai oleh kenaikan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada September 2022 menjadi 53,7 dari 51,7 pada Agustus. Angka itu merupakan yang tertinggi sejak Januari.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...