Industri Tekstil Resah PHK, Minta Aparat Tindak Importir Baju Second

Nadya Zahira
8 November 2022, 18:27
Pedagang berjualan produk tekstil di Kampung Wisata Kreatif Tekstil Cigondewah, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022).
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc.
Pedagang berjualan produk tekstil di Kampung Wisata Kreatif Tekstil Cigondewah, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022).

Sementara itu, kinerja industri tekstil juga tertekan impor pakaian jadi. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor 2,20 juta ton tekstil dan produk tekstil sepanjang 2021. Jumlah ini meningkat 21,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 1,82 juta ton.

Anne mengatakan, adanya ancaman resesi global 2023 akan sangat berdampak pada industri tekstil. Pasalnya, saat ini banyak dari anggota asosiasi yang sudah mengurangi jam operasional perusahaan mereka. 

Berdasarkan catatan BPS, pertumbuhan  produk domestik bruto (PDB) subsektor tekstil dan pakaian jadi pada kuartal ketiga menurun. Terdapat pengurangan jumlah pekerja selama setahun terakhir sebanyak 50 ribu orang.

Data ini muncul di tengah ramai isu PHK yang menerpa banyak pabrik-pabrik tekstil di dalam negeri.

Pertumbuhan PDB subsektor tekstil dan pakaian jadi pada kuartal ketiga tahun ini juga terkontraksi 0,92% dibandingkan kuartal sebelumnya. Meski demikian, sektor ini masih tumbuh secara tahunan mencapai 8,09%, meski tidak setinggi pertumbuhan dua kuartal sebelumnya yang mencapai di atas 12%.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...