Eksklusif: Cara Airnav Atur Ratusan Pesawat VVIP dan VIP Selama G20

Tia Dwitiani Komalasari
11 November 2022, 15:24
Pesawat udara lepas landas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu (5/11/2022). Bandara Bali akan beroperasi selama 24 jam pada 12-18 November dengan pemberlakuan pembatasan operasi penerbangan (limited operation) untuk penerbanga
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU
Pesawat udara lepas landas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu (5/11/2022). Bandara Bali akan beroperasi selama 24 jam pada 12-18 November dengan pemberlakuan pembatasan operasi penerbangan (limited operation) untuk penerbangan reguler pada 13-17 November 2022 guna memastikan keamanan, keselamatan, dan kelancaran penerbangan selama rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

"Pada 14 dan 16 November 2022 tersebut, kemugkinan penerbangan komersial akan sedikit terganggu," ujarnya.

Polana mengatakan, penerbangan komersial tetap dilayani sepanjang KTT G20. Namun demikian, berdasarkan Surat Edaran Kementerian Perhubungan no. 12 tahun 2022, penerbangan tersebut reguler akan dibatasi dan hanya melayani dari dan menuju Bandara Soekarno Hatta.

Pengaturan Pesawat VIP dan VVIP

Polana mengatakan, mengatur penerbangan VIP dan VVIP menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, semua VIP menginginkan perlakuan khusus.

Namun demikian, Polana menegaskan, AirNav Indonesia bersama dengan pemerintah sepakat untuk memberikan layanan yang sama bagi penerbangan tersebut.

AirNav Indonesia juga telah melakukan simulasi untuk menyiapkan waktu pendaratan yang dibutuhkan pesawat VIP dan VVIP tersebut.  Segala kemungkinan diantisipasi, termasuk jika terjadi cuaca buruk.

"Sudah disepakati bahwa jarak pendaratan antara pesawat VVIP atau VIP sekitar 15-30 menit. Biasanya jaraknya 30 menit, tapi karena kepadatan tinggi maka bisa lebih pendek. Namun ini akan dinamis," katanya.

Simulasi pesawat

Polana mengatakan, Airnav Indonesia juga telah menyiapkan Standard Operating Procedure atau SOP sementara khusus untuk penyelenggaraan KTT G20. AirNav Indonesia juga telah melakukan sejumlah simulasi untuk melayani penerbangan yang padat selama G20.

Simulasi tersebut termasuk sejumlah skenario yang akan dilakukan jika terjadi kegagalan pelayanan. Polana mengatakan, AirNav Indonesia telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menyiagakan 11 cabang bandara penyangga yang siaga selama 24 jam.

Sebelas bandara tersebut adalah Bandar Udara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok; Bandar Udara Juanda, Surabaya; Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar; Bandar Udara Syamsuddin Noor, Banjarmasin; Bandar Udara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo; Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan; Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani, Semarang; Bandar Udara Adi Soemarmo, Solo; Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang; Bandar Udara Banyuwangi; dan Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Kami juga menambah personel karena bandara tersebut harus beroperasi selama 24 jam. Personel tersebut berasal dari AirNav Indonesia,"ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...