Impor Pupuk Melonjak Paling Tinggi pada Oktober, Terbanyak dari Rusia
Pada 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor pupuk Indonesia meningkat 30,01% menjadi 8,12 juta ton dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 6,25 juta ton. Nilai impor pupuk nasional pun melonjak 64,47% menjadi US$ 2,21 miliar pada tahun lalu dibanding tahun sebelumnya hanya US$1,35 miliar.
Setiap tahunnya, pemerintah mengimpor pupuk dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional. Impor pupuk terbesar Indonesia berasal dari Kanada dengan volume mencapai 1,8 juta ton dengan nilai US$545,7 juta pada 2021. Diikuti dari Tiongkok dengan volume 1,78 juta ton senilai US$525 juta, Mesir sebesar 1,13 juta ton senilai US$91 juta, Belarusia dengan volume 905 juta ton senilai US$268 juta.
Berikutnya, impor pupuk Indonesia dari Australia mencapai 286 juta ton dengan nilai US$34,5 juta, dari Yordania seberat 243,7 juta ton senilai US$ 87,9 juta, dari Vietnam seberat 183,6 juta ton dengan nilai US$92,3 juta.
Ada pula impor pupuk Indonesia dari Jerman seberat 151,8 juta dengan nilai US$44,4 juta, dari Laos seberat 96,4 juta ton dengan nilai US$33,8 juta, serta dari negara lainnya sebanyak 351 juta ton dengan nilai US$ 84,5 juta.