Penumpang Angkutan Umum Naik 71% Saat Nataru, Terbanyak Pakai Pesawat

Nadya Zahira
4 Januari 2023, 15:27
Calon penumpang pesawat antre di area lapor diri sebelum melakukan penerbangan dari Bandara Internasional Juanda Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (4/1/2023). Berdasarkan data Bandar Udara Internasional Juanda, selama 2022 melayani 10.794.111 penumpang
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/rwa.
Calon penumpang pesawat antre di area lapor diri sebelum melakukan penerbangan dari Bandara Internasional Juanda Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (4/1/2023). Berdasarkan data Bandar Udara Internasional Juanda, selama 2022 melayani 10.794.111 penumpang sedangkan tahun 2021 sejumlah 5.909.837 penumpang dengan pergerakan pesawat sebanyak 55.942 pesawat di tahun 2021 menjadi 78.028 pergerakan di tahun 2022.

4. Penumpang angkutan kereta api sebanyak 1.988.382 penumpang atau meningkat 173,62% dari periode yang sama tahun 2021

5. Penumpang angkutan laut sebanyak 813.158 penumpang atau meningkat 30,37%.

Terdampak Cuaca Ekstrem

Budi mengatakan, perjalanan libur nataru berjalan dengan lancar. Namun demikian, terdapat beberapa kendala seperti gangguan cuaca ekstrem sehingga mengakibatkan terganggunya beberapa perjalanan angkutan umum seperti penundaan ataupun pembatalan.

“Kita melihat bahwa gangguan cuaca merupakan tantangan yang paling besar dihadapi pada tahun ini, di tengah melonjaknya jumlah penumpang. Apa yang kita sudah siapkan relatif berjalan baik dan tetap harus ada beberapa evaluasi yang harus ditingkatkan kedepannya, sebagai persiapan menghadapi angkutan lebaran nanti,” ujar Budi.

Namun demikian, Kemenhub telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi adanya gangguan cuaca tersebut. Antisipasi tersebut adalah dengan cara  meningkatkan pengawasan terhadap aspek keselamatan dan berkoordinasi secara intensif dengan operator sarana dan prasarana transportasi. Kemenhub juga selalu memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada dengan kondisi cuaca ekstrem.

Dia mengatakan, sejumlah catatan yang akan dilakukan evaluasi untuk persiapan lebaran pada empat bulan ke depan. Evaluasi tersebut di antaranya sinkronisasi yang lebih baik antara pengambilan kebijakan dengan pelaksanaan di lapangan, pengaturan cuti bersama dan waktu libur sekolah untuk membagi beban lalu lintas jalan, dan menyiapkan armada angkutan umum yang memadai.

"Kami juga perlu mengantisipasi titik-titik krusial yang berpotensi terjadi kepadatan lalu lintas atau lonjakan penumpang, pengaturan rest area, dan titik-titik yang berpotensi terdampak kondisi alam seperti banjir, longsor, dan lain-lain.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...