56 Ribu Ton Kedelai Impor dari AS Masuk Indonesia, Dijual Rp 12.000/kg
Ia memastikan Badan Pangan Nasional (Bapanas) tetap akan memprioritaskan produksi dalam negeri dan akan terus mendorong kebijakan pembenahan tata kelola kedelai Nasional. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (Ratas) Peningkatan Produktivitas Kedelai tahun 2022 lalu. Persiden berpesan agar ketersediaan dan stabilitas harga kedelai menjadi prioritas.
“Indonesia harus mampu meningkatkan produksi kedelainya sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor. Bapanas telah menyiapkan skema tata kelola kedelai nasional, salah satunya melalui penetapan harga acuan pembelian kedelai lokal Rp 10.775 per kg di tingkat produsen," ujar Arief.
Ia berharap penetapan harga acuan kedelai tersebut diharapkan mampu memacu petani untuk lebih semangat bertanam kedelai, sehingga dapat meningkatkan produksi dalam negeri.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam kesempatan yang sama mengatakan, masuknya kedelai sebanyak 56 ribu ton dapat menurunkan harga kedelai dalam waktu dekat.
"Beberapa bulan terakhir harga kedelai termasuk tinggi dan menjadi keluhan pengusaha tahu dan tempe. Dengan masuknya kedelai 56 ribu ton ini, harga kedelai menjadi Rp 12.000 per kg," ujarnya.
Amerika Serikat merupakan pemasok utama kedelai impor Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, kedelai impor dari AS mencapai 1,37 juta ton senilai US$955,3 juta sepanjang periode Januari-Agustus 2022.
Volume impor kedelai dari Negeri Paman Sam tersebut porsinya mencapai 81,72% dari total impor gandum nasional seberat 1,68 juta ton sepanjang Januari-Agustus tahun ini.