Harga CPO Global Diprediksi Naik Imbas B35, Pasokan Ekspor Berkurang

Nadya Zahira
1 Februari 2023, 05:55
Pekerja menyusun tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hasil panen di Desa Berkah, Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu (2/11/2022).
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.
Pekerja menyusun tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hasil panen di Desa Berkah, Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu (2/11/2022).

Permintaan Ekspor Sedang Tertekan

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit Eddy Abdurachman mengatakan harga TBS sawit diperkirakan naik signifikan dengan adanya program B35. Jika tidak ada program B35, harga TBS sawit akan turun karena permintaan ekspor yang tertekan.

Eddy mengatakan,  permintaan negara-negara importir sawit terbesar seperti Cina dan India sedang mengalami tren penurunan. Oleh sebab itu, program B35 diimplementasikan untuk menjaga harga CPO.

“Tapi sawit terkoreksi dengan bagus harganya, khususnya dengan bursa di Malaysia, ini harga cenderung harga stabil di kisaran US$ 850 - 950.jadi itu kira-kira harga yang baik,” kata dia.

Berdasarkan data United States Department of Agriculture (USDA), Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. USDA memproyeksikan produksi CPO Indonesia bisa mencapai 45,5 juta metrik ton (MT) pada periode 2022/2023, dan produksi CPO Malaysia 18,8 juta MT.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...