Bulog Sebut Rencana Impor Beras Lagi Hanya untuk Antisipasi

Nadya Zahira
17 Maret 2023, 13:49
Impor beras tiba di Tanjung Priok
Dokumentasi Humas Bulog

Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengaku bahwa harga beras belum menunjukkan tren penurunan lantaran stoknya menipis. Sehingga harga komoditas pangan tersebut berpotensi akan merangkak naik lagi saat menjelang Ramadan.

"Beras ini belum berhasil kita turunkan sampai hari ini. Bahkan cenderung bisa naik, dan naiknya ini gak sedikit sudah lebih dari Rp 1.000. Walaupun data, menunjukan katanya kita surplusnya banyak," ujarnya.

Maka dari itu, Zulhas megungkapkan menjelang Lebaran Idul Fitri 2023 ini dirinya merasa khawatir karena banyak harga komoditas pangan yang masih naik, dan stok beras yang menipis.

"Saya terus terang memang menjelang Lebaran ini saya agak khawatir juga, terus terang saja. Biasanya perasaan itu tidak ada tapi kali ini ada," ujar Zulhas dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (15/3).

Dia mengatakan, harga gabah di pasar sekarang sudah tembus hingga di atas Rp 6.000 per kilogram. Sedangkan beras medium di tingkat pabrik sudah di atas Rp 9.000 per kg.

Sebelumnya, Perum Bulog mendapatkan penugasan impor beras sebanyak 500 ribu ton yang dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama sebesar 200.000 ton yang ditargetkan rampung pada Desember 2022, sementara tahap kedua sebesar 300 ribu ton pada Januari-Februari 2023.

United States Department of Agriculture (USDA) memproyeksikan Indonesia menjadi produsen beras terbesar keempat di dunia, sekaligus nomor satu di Asia Tenggara dengan estimasi produksi 34,6 juta MT pad musim 2022/2023.

Produksi beras Indonesia paling banyak berasal dari Jawa Barat (17%), Jawa Timur (17%), Jawa Tengah (14%), Sulawesi Selatan (6%), dan Sumatra Utara (5%).

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...