Pedagang Dilarang Jual Baju Bekas Impor , Dua Menteri Beri Solusi

Nadya Zahira
27 Maret 2023, 13:50
Impor
Humas Kemendag
Kementerian Perdagangan menyita sejumlah baju, sepatu, dan tas bekas senilai Rp 10 miliar untuk dimusnahkan di Pekanbaru, Riau, Jumat (17/3).

"Ini jelas akan berdampak terhadap banyaknya masyarakat yang kehilangan lapangan kerja, karena di sektor tekstil atau pakaian ini ada desainer, ada pekerja konveksi, ada packaging, distribusi sampai rantai ritel," kata dia.

Tetem menyebut, barang impor ilegal yang masuk ke Indonesia mencapai 31% dari total impor. Maka itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, pasar yang menjual pakaian bekas impor harus segera ditutup.

"Jadi aktivitas barang impor ilegal ini masuk ke Indonesia sampai 31%, itu catatan dari laporan Asosiasi Pertekstilan. Maka ini sedang kami bahas lebih lanjut, bagaimana resiko terhadap industri dalam negeri, intinya kami akan lindungi pasar domestik," ujar Teten.

Teten mengatakan, jika aktivitas barang impor di Indonesia tidak dimusnahkan, maka akan melukai pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM, khususnya di sektor produk tekstil. Hal tersebut karena produk pakaian bekas impor banyak diminati oleh masyarakat khususnya kalangan muda.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan aktivitas impor barang ilegal khususnya pada proses pengiriman seperti melalui jalur-jalur tikus sedang ditindaklanjuti dan tengah dicari dalang pelakunya. Dengan begitu, dia memprediksi jumlah pedagang yang menjual barang impor ilegal akan berkurang, dan penjualannya akan berhenti.

"Jadi kita atasi dulu dengan mencari dalang pelaku importirnya agar barang-barang impor tidak masuk, kalau barangnya tidak ada tentu mereka tidak akan berjualan barang bekas impor ilegal lagi," kata Zulhas.

Mengutip data ekspor-impor BPS, nilai impor baju bekas meroket 607,6% (yoy) pada Januari-September 2022. Besarnya nilai impor baju bekas ini bahkan mengalahkan nilai impor pakaian dan aksesorisnya (rajutan) serta pakaian dan aksesorisnya (non-rajutan). Nilai impor kedua produk itu malah mengalami penurunan.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...