Barang Impor Ilegal Mayoritas Dikirim dari Malaysia hingga Thailand

Nadya Zahira
28 Maret 2023, 20:07
Barang Impor Ilegal Mayoritas Dikirim dari Malaysia hingga Thailand
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Petugas menata barang bukti pakaian bekas impor ilegal yang akan dimusnahkan di Tempat Penimbunan Pabean (TPP) Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023). Bea Cukai bekerja sama dengan Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim) Polri menyita 7.363 ballpress pakaian bekasi impor ilegal senilai lebih dari 80 miliar rupiah di wilayah Jabodetabek. dan penindakan pakaian tersebut untuk melindungi industri tekstil dalam negeri.

Sebelumnya Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan, aktivitas barang impor harus segera dihentikan, khususnya pakaian bekas karena dampaknya sangat besar terhadap UMKM dan perdagangan dalam negeri. Salah satunya, berdampak pada pemutusan hubungan kerja atau PHK tenaga kerja khususnya di sektor industri tekstil.

"Ini jelas akan berdampak terhadap banyaknya masyarakat yang kehilangan lapangan kerja, karena di sektor tekstil atau pakaian ini ada desainer, ada pekerja konveksi, ada kemasan, distribusi sampai rantai ritel," kata dia. 

Teten menyebut, barang impor ilegal yang masuk ke Indonesia mencapai 31% dari total impor. Maka itu, dia menegaskan, pasar yang menjual pakaian bekas impor harus segera ditutup. 

Dia mengatakan, jika aktivitas barang impor di Indonesia tidak dimusnahkan, maka akan melukai pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM, khususnya di sektor produk tekstil. Hal tersebut karena produk pakaian bekas impor banyak diminati oleh masyarakat khususnya kalangan muda.

Mengutip data ekspor-impor BPS, nilai impor baju bekas meroket 607,6% secara tahunan pada Januari-September 2022. Besarnya nilai impor baju bekas ini bahkan mengalahkan nilai impor pakaian dan aksesorisnya (rajutan), serta pakaian dan aksesorisnya (non-rajutan). Nilai impor kedua produk itu justru mengalami penurunan.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...