Petani: Impor Beras 2 Juta Ton Imbas Pemerintah Lambat Ambil Kebijakan

Nadya Zahira
29 Maret 2023, 12:59
Petani menjemur padi hasil panen di areal persawahan Desa Beton, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur, Kamis (2/3/2023).
ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Zk/hp.
Petani menjemur padi hasil panen di areal persawahan Desa Beton, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur, Kamis (2/3/2023).

Dia mengatakan, petani telah mengalami kerugian tiga tahun berturut-turut setelah pemerintah memutuskan impor beras 1,8 juta ton pada 2018. Hal itu tercermin dari Nilai Tukar Petani yang berada di bawah 100 hingga 2022. "

Karena apa? Harga gabah dan beras di tingkat usaha tani tertekan ke bawah," ujarnya.

Alasan Bansos Tidak Logis

Dwi Andreas menuturkan, dirinya menyangsikan alasan pemerintah kembali impor beras tersebut untuk bantuan sosial atau bansos pada Maret-Mei tahun ini. Pasalnya, proses impor beras cukup memakan waktu lama.

Berkaca dari impor beras pada Desember 2022 lalu, realisasinya baru terjadi pada Februari 2023.

“Gimana kalau bansos bulan ini, tapi barang impornya baru masuk sekitar 2 atau 3 bulan lagi. Jadi tidak logis," kata dia.

Dwi Andreas mengatakan, keputusan pemerintah untuk kembali impor beras seharusnya dilakukan pada Agustus mendatang. Saat itu, Badan Pusat Statistik atau BPS sudah mengeluarkan data prognosis yang resmi untuk produksi beras 2023.

"Sehingga bisa diketahui pada tahun ini surplus atau minus, kalau impornya sekarang sangat tidak tepat," ujarnya.

Pemerintah Impor 2 Juta Ton  Sebelumnya, Perum Bulog mendapat penugasan dari Badan Pangan Nasional untuk impor beras 2 juta ton sampai akhir Desember 2023. Hal itu untuk memenuhi cadangan beras pemerintah. Informasi tersebut termuat dalam Surat Penugasan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi kepada Perum Bulog yang dirilis pada 24 Maret 2023. Putusan tersebut merupakan hasil rapat dengan Presiden Joko Widodo. 

"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah dari luar negeri, yaitu sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500 juta ton pertama dilaksanakan secepatnya," tulis Arief dalam suratnya, dikutip Senin (27/3).

Menurut laporan BPS, volume produksi beras Indonesia mencapai 31,54 juta ton pada 2022. Jumlah ini naik 0,59% dibanding produksi tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...