Program Bansos Pangan Dinilai Menjadi Dalang Impor Beras 2 Juta Ton

Nadya Zahira
25 April 2023, 12:44
impor beras,
ANTARA FOTO/Gusti Tanati/app/aww.
Pekerja mengangkat beras di Gudang Bulog Santorosa, Jayapura, Papua, Jumat (2/12/2022).

"Langkah tersebut jelas tidak tepat dan menyalahi keberadaan Bulog. Cara ini hanya akan membuat harga tertarik ke atas alias akan semakin tinggi," ujarnya.

Ia pun tidak memerinci langkah apa yang bisa diambil oleh pemerintah.

Sementara itu, Guru Besar Universitas Pertanian Bogor Dwi Andreas Santosa sepakat bahwa impor beras dua juta ton dapat merugikan petani yang sedang panen raya. “Saat ini, mereka sedang menikmati harga gabah yang sangat bagus," ujar dia kepada Katadata.co.id, Jumat (21/4).

Dia mengatakan, petani telah mengalami kerugian tiga tahun berturut-turut setelah pemerintah memutuskan impor beras 1,8 juta ton pada 2018. Hal ini tecermin dari Nilai Tukar Petani di bawah 100 per tahun lalu. 

"Karena apa? Harga gabah dan beras di tingkat usaha tani tertekan ke bawah," ujarnya.

Alasan Pemerintah Impor Beras 2 Juta Ton

Perum Bulog mendapat penugasan dari Badan Pangan Nasional untuk impor beras 2 juta ton sampai akhir Desember 2023. Hal ini tertuang dalam Surat Penugasan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi kepada Perum Bulog yang dirilis pada 24 Maret.

Putusan tersebut merupakan hasil rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah dari luar negeri, yaitu dua juta ton sampai akhir Desember 2023. Pengadaan 500 juta ton pertama dilaksanakan secepatnya," tulis Arief dalam suratnya, dikutip Senin (27/3).

Tujuannya yakni:

  1. Memenuhi cadangan beras pemerintah.
  2. Mengantisipasi ancaman el nino atau musim kemarau panjang yang dapat mengganggu panen raya
  3. Bulog mendapat penugasan untuk memberikan sebanyak 21.353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan masing-masing 10 kg beras

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...