Mendag Sindir Arab Saudi: Haji dari RI Tapi Ikan Pindang dari Thailand
Pengembangan pasar tersebut selaras dengan penyelesaian perundingan perdagangan dan misi dagang. Salah satu kawasan yang akan menjadi fokus pemerintah adalah Asia Tengah dan Amerika Latin.
"Kami juga akan menyelesaikan perjanjian-perjanjian dagang, seperti dengan Mesir, Arab Saudi, dan India," kata Zulhas dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (4/1).
Negara lainnya adalah Pakistan, Bangladesh, Kazakhstan, Kirgistan, Armenia, Belarusia, Meksiko, Peru, Nigeria, dan Afrika Selatan. Ia juga berencana memaksimalkan perjanjian dagang dengan Uni Emirat Arab untuk memperluas pasar ekspor di Benua Afrika.
Zulhas mencatat beberapa negara yang menjadi tujuan misi dagang pemerintah adalah Nigeria, Afrika Selatan, Rusia, Belarusia, Kazakhstan, Kirgistan, India, Bangladesh, Meksiko, dan Chili.
Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi DPR pada 27 Desember lalu, dia menekankan bahwa diversifikasi ekspor ke negara-negara non-tradisional dibutuhkan untuk menanggulangi perlambatan ekonomi dunia yang berdampak pada pasar tradisional Indonesia.
"Kalau ekonomi melambat pasti daya beli turun, harga komoditas turun, semua variabel akan turun. Akan tetapi, kami telah mencari pasar-pasar baru," kata Zulhas.