Asosiasi: Peternak Merugi, Disparitas Harga Daging Sapi Terlalu Tinggi

Andi M. Arief
9 Januari 2024, 14:08
Harga daging sapi DKI Jakarta tertinggi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Calon pembeli memilih daging sapi di Pasar Minggu, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Pemprov DKI Jakarta tingkatkan stok daging jelang Natal dan Tahun Baru 2024
Pemprov DKI Jakarta tingkatkan stok daging jelang Natal dan Tahun Baru 2024 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaj)

Pasokan Daging Sapi Nasional

Nanang mengatakan sebagian besar peternak masih menahan penjualan ternaknya untuk menunggu Ramadan 2024. Momen ini menjadi kenaikan harga daging pada umumnya karena lonjakan konsumsi.

Pasokan daging sapi lokal saat ini, menurut dia, dapat mencukupi lonjakan permintaan selama Maret 2024. Namun, ia mengakui, populasi ternak di dalam negeri masih rendah. Angkanya bahkan lebih rendah dari data BPS yang menyebut 17,25 juta ekor pada 2022.

Dengan kondisi tersebut ia meminta agar pemerintah tidak meningkatkan volume impor daging kerbau dari India tahun ini. Seperti diketahui, Perum Bulog mendapatkan kuota impor daging kerbau sejumlah 150 ribu ton sepanjang tahun ini dari India.

Lalu, PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food mendapatkan kuota impor daging sapi hingga 20 ribu ton dari Brasil. "Kami minta daging impor yang masuk sebelum Ramadan 2024 jangan lebih dari 100 ribu ton. Akan berantakan lagi peternak sapi pedaging nasional kalau dihantam daging kerbau dari India," ucap Nanang.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...