Gen Z Bakal Sulit Bermukim di Kota, Backlog Rumah Capai 12,7 Juta Unit

Tia Dwitiani Komalasari
3 Maret 2024, 22:00
Foto udara perumahan subsidi kawasan Hadrah Land di Labuy, Baitussalam, Aceh Besar, Aceh, Kamis (29/2/2024). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan pemerintah mengalokasikan dana bantuan pembiayaan Fasilitas Likuiditas P
ANTARA FOTO/Khalis Surry/Spt.
Foto udara perumahan subsidi kawasan Hadrah Land di Labuy, Baitussalam, Aceh Besar, Aceh, Kamis (29/2/2024). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan pemerintah mengalokasikan dana bantuan pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp13,72 triliun pada tahun 2024 untuk 166.000 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah guna mendapatkan perumahan yang layak huni dan terjangkau.

"Ini akan jadi hal yang positif. Artinya pada tahun ke-11 sampai 30 cicilannya akan lebih ringan lagi," katanya pula.

Sementara itu, Pemerintah membangun rumah susun untuk berbagai kalangan masyarakat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat mayoritas penghuni rumah susun merupakan kalangan pondok pesantren (ponpes) dan polisi/Tentara Negara Indonesia (TNI).

Secara rinci, sebanyak 31% penerima manfaatnya berasal dari ponpes dan 20% dari polisi/TNI hingga 25 September 2020.  

Penerima manfaat berikutnya dari kalangan mahasiswa yang jumlahnya sebanyak 19%, masyarakat berpenghasilan rendah 15%, dan aparatur sipil negara (ASN) 9%. Kemudian, sebanyak 5% penerima manfaat rumah susun berasal dari pekerja dan 1% nelayan.

Rumah susun merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah kebutuhan perumahan dan permukiman, terutama di perkotaan yang penduduknya semakin meningkat. Rumah susun dapat menjadi solusi karena mengurangi penggunaan tanah sehingga ruang terbuka kota lebih lega.

Tren pembangunan rumah susun menurun sejak 2017. Sebanyak 10.497 unit rumah susun dibangun pada 2015.







Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami