Warga AS yang Ajukan Tunjangan Pengangguran Melonjak Imbas Corona
Pandemi itu membuat operasional sebagian besar perusahaan terganggu, karena upaya negara dalam menekan penyebaran virus corona. Kebijakan yang dimaksud seperti membatasi kegiatan warga di luar rumah (physical distancing) hingga isolasi wilayah (lockdown).
Alhasil, banyak perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK karyawan secara permanen atau untuk sementara waktu. Ekonom pun memperkirakan, jutaan orang kehilangan pekerjaan dalam beberapa minggu ke depan.
Mantan kepala ekonom untuk Departemen Tenaga Kerja AS, yang sekarang bekerja di Institut Kebijakan Ekonomi, Heidi Shierholz mengatakan bahwa lonjakan klaim pengangguran hanya puncak gunung es. "Kami memperkirakan, pada musim panas, 14 juta pekerja akan kehilangan pekerjaan karena goncangan virus korona," katanya melalui Twitter.
(Baca: Ratusan Ribu Buruh Terancam PHK, Serikat Pekerja Usulkan 8 Solusi)
Berdasarkan survei Reuters terhadap beberapa ekonom, pengajuan tunjangan pengangguran diprediksi mencapai 4 juta dalam sepekan.
Sekretaris Perburuhan AS Eugene Scalia mengatakan, peningkatan jumlah klaim pengangguran kali ini tidak terduga. “Berdasarkan pengakuan warga Amerika di seluruh negeri, kita harus menghentikan sementara kegiatan tertentu untuk mengalahkan virus corona," kata dia dalam pernyataan resmi, dikutip dari Reuters.
(Baca: Industri Penerbangan Dunia Dipukul Corona, Potensi Rugi US$ 252 Miliar)