Wabah Corona Buat Manufaktur Tiongkok Kekurangan Pekerja & Lesu

Image title
Oleh Ekarina
17 Februari 2020, 16:29
Wabah Corona Buat Pabrik Tiongkok Kekurangan Pekerja & Manufaktur Lesu.
ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer
Seorang pembeli memilih sayuran di sebuah supermarket di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, Jumat (14/2). Wabah corona telah menyebabkan mayoritas manufaktur Tiongkok lesu dan kekurangan pekerja.

(Baca: Antisipasi Dampak Corona ke Investasi, Kadin: Insentif Pajak Tak Cukup)

Pemerintah telah menjanjikan dukungan untuk industri manufaktur sebagai salah satu sektor yang paling terpukul. Pihak berwenang mengatakan kepada bank untuk menurunkan suku bunga untuk perusahaan yang memenuhi syarat dan mentolerir tingkat kredit macet yang lebih tinggi. Sementara otoritas lain juga berjanji untuk memotong pajak dan biaya.

Beberapa karyawan yang kembali bekerja dilaporkan telah dikarantina, sehingga  terjadi penundaan sampai pabrik berproduksi normal.

Ibukota Beijing pada Jumat lalu (13/2) mengumumkan proses karantinaselama 14 hari untuk semua warga yang kembali ke kota dan akan memberi sanksi kepada siapa saja yang menolak untuk dikarantina atau mengikuti aturan resmi pemerintah terkait penanggulangan virus.

Survei AmCham juga menunjukkan bahwa sepertiga dari perusahaan yang disurvei berencana memindahkan operasi mereka keluar dari Tiongkok, jika pabrik terus menerus tidak dapat beroperasi. Sementara hampir dua pertiga bisnis memperkirakan produksi mereka lebih rendah dari biasanya.

(Baca: Impor Hewan Hidup dari Tiongkok Anjlok 80% pada Januari)

Para responden juga mengalami masalah logistik dan kebutuhan untuk menemukan pasokan alternatif sebagai tantangan utama bagi bisnis mereka dalam dua hingga empat pekan ke depan.

Survei AmCham sebelumnya menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan AS yang beroperasi di Tiongkok memperkirakan wabah virus akan memangkas pendapatan tahun ini, dengan beberapa rencana percepatan untuk menggalihkan rantai pasokan mereka ke luar negeri.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...