Tiongkok Pangkas Tarif Impor Daging Babi hingga Alpukat AS Mulai 2020

Image title
Oleh Ekarina
23 Desember 2019, 14:14
Tiongkok Pangkas Tarif Impor Daging Babi hingga Alpukat AS Mulai 2020.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
ilustrasi pelabuhan. Tiongkok akan memangkas sejumlah tarif impor produk Amerika Serikat (AS) mulai 1 Januari 2020.

Selain daging, Tiongkok juga akan menurunkan tarif impor sementara untuk ferroniobium. Bahan yang digunakan sebagai aditif untuk baja paduan rendah dan baja tahan karat berkekuatan tinggi untuk jaringan pipa minyak dan gas, mobil dan truk ini tarifnya akan diturunkan dari 1% menjadi nol pada tahun 2020 untuk mendukung pengembangan teknologi tinggi.

Negara ini menghasilkan 35.909 ton ferroniobium pada 2018 dan 37.818 ton selama 10 bulan pertama tahun ini.

(Baca: Kesepakatan Dagang Tahap I AS-Tiongkok Rampung, Berikut Perinciannya)

Sementara untuk tarif  alpukat beku dipangkas menjadi 7% dari  30%, juga tarif impor pada semikonduktor multi-komponen akan dipotong menjadi nol. 

Tarif untuk beberapa obat asma dan diabetes menurut pemerintah Beijing akan ditetapkan nol. Sementara bea pada beberapa produk kayu dan kertas pun akan diturunkan. Tiongkok bakal menurunkan tarif impor yang paling dibutuhkan negara pada beberapa produk teknologi informasi mulai 1 Juli.

 Ekonomi Tiongkok tumbuh pada tingkat terlemahnya dalam hampir 30 tahun dan dapat menghadapi tekanan yang lebih rendah tahun depan. Namun, pemerintah Negeri Panda berjanji untuk menjaga pertumbuhan dalam kisaran yang wajar pada tahun deoan dan menjaga kebijakan yang berwawasan ke depan dan efektif.

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer sebelumnya mengatakan Tiongkok sepakat untuk membeli barang dan jasa AS senilai US$ 200 miliar tambahan selama dua tahun ke depan sebagai bagian dari pakta perdagangan tahap 1 yang akan diteken pada awal Januari. Jika pembelian direalisasikan, maka ini akan menjadi lompatan besar  dalam ekspor AS ke Tiongkok.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...