Akibat Perang Dagang, IMF Turunkan Pertumbuhan Ekonomi Global

Rizky Alika
15 Oktober 2019, 20:00
Perang Dagang, IMF
Akarat Phasurat/123RF.com
Ilustrasi, perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Akibat perang dagang, IMF menurunkan kembali pertumbuhan ekonomi global menjadi 3%.

Saat ini bank-bank sentral melonggarkan kebijakan moneternya untuk mengurangi risiko penurunan pertumbuhan akibat melemahnya aktivitas ekonomi. Hal tersebut juga untuk mencegah peningkatan ekspektasi inflasi. Dengan tidak adanya stimulus moneter, pertumbuhan global diperkirakan lebih rendah 0,5 poin pada 2019 dan 2020.

Pertumbuhan ekonomi maju diperkirakan terus melambat menjadi 1,7 persen untuk 2019 dan 2020. Kondisi tenaga kerja yang kuat dan stimulus kebijakan diperkirakan dapat menekan dampak dari permintaan eksternal yang melemah.

Sedangkan, pertumbuhan di negara berkembang juga telah direvisi turun menjadi 3,9 persen untuk 2019 atau turun dibandingkan pertumbuhan 2018 sebesar 4,5 persen. "Ini karena perdagangan dan ketidakpastian kebijakan domestik serta perlambatan struktural di Tiongkok," ujar Gita.

(Baca: Bank Dunia Proyeksikan Ekonomi Asia Timur dan Pasifik Makin Melambat)

Biarpun begitu, IMF masih optimistis ada stimulus dari negara berkembang yang diproyeksi dapat mendorong perbaikan pertumbuhan ekonomi hingga 4,6 persen. Hal ini didorong oleh resesi yang lebih rendah di negara berkembang seperti Argentina, Iran, dan Turki.

Selain itu, pemulihan ekonomi juga terjadi pada Brasil, India, Meksiko, Rusia, dan Arab Saudi. Namun, ketidakpastian cukup besar pada ekonomi negara besar seperti AS, Jepang, dan Tiongkok yang diperkirakan jauh lebih lambat pada 2020.

Pada Agustus lalu, Databoks menyebut perang dagang telah menggerus pertumbuhan ekonomi global. Selengkapnya dalam grafik di bawah ini  :

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...