Bangkitkan Amerika, Trump Butuh Rp 13.400 Triliun buat Infrastruktur

Maria Yuniar Ardhiati
1 Maret 2017, 16:28
Trump
REUTERS/Kevin Lamarque/ANTARA FOTO

Sebagai bagian dari penghematan, pemerintah Amerika juga membekukan penerimaan pekerja dari sektor non-militer serta sektor lainnya yang dianggap belum mendesak. “Kami juga telah menarik mundur keikutsertaan Amerika dari pakta perdagangan Trans-Pacific Partnership yang telah membunuh lapangan kerja dalam negeri."

Selain itu, Trump mengumumkan langkah kerjasama yang dijalinnya dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. Kedua negara sepakat memberikan dukungan untuk para perempuan pengusaha agar dapat lebih mudah mengakses modal dan pasar untuk memulai bisnis mereka.

Trump menyebut Amerika Serikat telah kehilangan seperempat lapangan pekerjaan di sektor manufaktur sejak disepakatinya pakta perdagangan bebas NAFTA. Selain itu, sebanyak 60 ribu pabrik di Amerika gulung tikar  menyusul bergabungnya Cina ke dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di tahun 2001.

“Defisit perdagangan barang kita tahun lalu hampir US$ 800 miliar,” kata Trump. (Baca: "Main Belakang" dengan Rusia, Penasihat Keamanan Trump Mundur)

Oleh karena itu, Trump melanjutkan, pemerintah Amerika harus mempermudah perusahaan-perusahaan menjalankan bisnis di dalam negeri. Di sisi lain, membatasi perusahaan Amerika yang ingin ekspansi ke luar negeri.

Saat ini, perusahaan Amerika dibebani pajak tertinggi di dunia. Untuk mengatasi hal ini, pemerintahan Trump merancang reformasi perpajakan agar bisa menekan besaran pajak bagi perusahaan Amerika. Dengan begitu, perusahaan Amerika mampu bersaing di mana pun.

Pada saat yang bersamaan, pemerintah Amerika berencana memberikan keringanan pajak besar-besaran bagi masyarakat kelas menengah di negara tersebut. (Baca: Kebijakan Trump Picu Unjuk Rasa Penghuni Silicon Valley)

Trump memberikan gambaran. Selama ini perusahaan Amerika terpaksa membayar tarif yang sangat tinggi untuk barang-barang yang diekspor. Namun, perusahaan asing yang memasarkan barangnya ke Amerika malahan hampir tidak dikenai pajak.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...