Trump Akhirnya Restui TikTok Beroperasi Kembali di AS

Image title
20 September 2020, 10:37
donald trump, amerika serikat, tiktok, tiongkok
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/pras/cf
Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Kantor Pusat Palang Merah Nasional Amerika di Washington, Amerika Serikat, Kamis (30/7/2020). Trump memberikan restu kesepakatan akuisisi saham perusahaan TikTok di As.

TikTok pun mengatakan Oracle akan menjadi penyedia teknolologi yang terpercaya, yang bertanggung jawab untuk menampung semua data pengguna AS. Selain itu, Oracle mengamankan sistem komputer terkait untuk memastikan persyaratan keamanan AS di penuhi sepenuhnya.

Trump pun menawarkan dukungan kuat untuk kesepakatan yang digadang-gadang bakal menciptakan 25 ribu pekerjaan di AS. "Saya telah memebrikan kesepakatan itu restu saya. Saya menyetujui kesepakatan dalam konsep," ujar Trump dikutip dari Reuters pada Minggu (20/9).

Sebelumnya, sejumlah pejabat AS telah menyatakan keprihatinan tentang data pengguna dan potensi Tiongkok untuk mengakses data tersebut. Pasalnya, sekitar 100 juta orang Amerika menggunakan TikTok

"Keamanannya akan 100%," kata Trump kepada wartawan.

Di sisi lain, Pemerintah Tiongkok disebut-sebut menyiapkan tindakan balasan terhadap pemerintah AS yang melarang aplikasi TikTok dan aplikasi pembayaran elektronik dan media sosial WeChat. "Kalau AS tetap bertahan, Tiongkok pasti akan mengambil tindakan balasan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan yang sah terhadap dua perusahaan tersebut," demikian pernyataan Kementerian Perdagangan China (Mofcom) yang dilansir dari Antara pada Minggu (20/9).

Presiden AS Donald Trump melarang warganya menggunakan dua aplikasi buatan Tiongkok. Mofcom menilai larangan tersebut secara serius merusak hak perusahaan dan mengganggu tatanan pasar. Selain itu, lanjut Mofcom, keputusan AS tidak berdasar dan dapat merusak kepercayaan investor internasional yang hendak berinvestasi di sana.

"Kami kecewa atas keputusan tersebut dan aplikasi ini diblokir bagi pengunduh baru mulai Minggu serta aplikasi ini dilarang mulai 12 November 2020. Di AS, kami punya komunitas pengguna TikTok sebanyak 100 juta karena ini telah menjadi tempat hiburan, ekspresi pribadi, dan menjalin koneksi," ujar manajemen TikTok perwakilan AS dikutip Xinhua.

Kementerian Perdagangan AS, Jumat (18/9), mengeluarkan keputusan bahwa aplikasi TikTok sudah tidak bisa ditemukan lagi di Apple Store dan Googgle Pay mulai Minggu (20/9). Kemudian mulai 12 November 2020, TikTok dan WeChat akan dilarang di negara adidaya itu.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...