IMF Soroti Ketidakadilan Vaksinasi Global Terhadap Negara Miskin

Abdul Azis Said
30 Agustus 2021, 12:01
imf, vaksinasi, vaksin covid-19
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi. IMF meminta produsen vaksin untuk memprioritaskan dan memenuhi kontrak pengiriman vaksin ke fasilitas vaksin yang dibuat WHO yakni COVAX dan African Vaccine Acquisition Trust (AVAT).

"Kami menyerukan kepada negara-negara yang telah memesan vaksin dalam jumlah besar untuk menukar jadwal pengiriman jangka pendek dengan COVAX dan AVAT," kata IMF.

IMF juga menagih janji negara-negara G7 dan negara maju lainnya yang sudah mengatakan akan berbagi vaksin dengan negara penghasilan rendah. Negara-negara G7 diminta untuk meningkatkan keterbukaan distribusi vaksin, umur simpan produk dan dukungan untuk pasokan tambahan. Dari 900 juta dosis vaksin yang dijanjikan, hampir 10% diantaranya telah dikirimkan.

Selain itu, negara-negara tempat pabrik vaksin beroperasi terutama Eropa dan Amerika Utara diminta untuk menghilangkan hambatan ekspor pada vaksin COVID-19 atau hambatan lainnya selama tahap produksi dan distribusi. Di sisi lain, IMF jug emamstikan akan membantu emobilisasi hibah dan penyaluran pembiayaan yang ringan. 

IMF awal pekan lalu memulai penarikan dana cadangan senilai US$ 650 miliar atau setara Rp 9.360 triliun melalui skema Hak Penarikan Khusus atau Special Drawing Rights (SDR). Dari dana tersebut, sebanyak US$ 275 miliar atau Rp 3.960 triliun di antaranya akan dipinjamkan kepada negara-negara berkembang, termasuk sebanyak US$ 21 miliar akan disalurkan kepada negara-negara berpenghasilan rendah.

Sementara, pinjaman IMF tersebut akan diperuntukan untuk berbagai tujuan mulai dari penanganan Covid-19 hingga masalah perubahan iklim global.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...