Gubernur Bank Sentral Cina Klaim Mampu Kendalikan Krisis Evergrande

Image title
Oleh Abdul Azis Said
18 Oktober 2021, 09:27
Evergrande, krisis evergrande, cina
123rf.com
Ilustrasi. Krisis utang Evergrande memicu kekhawatiran meluasnya masalah ke pengembang lain karena Presiden Xi Jinping mempertahankan langkah-langkah ketat untuk mendinginkan pasar properti.

Tanpa menyebut Evergande atau perusahaan properti lainnya yang tengah dihantam risiko gagal bayar, Yi juga sempat menyinggung bahwa risiko gagal bayar yang tengah terjadi di beberapa korporasi dikarenakan salah urus dan ekspansi yang sangat berbahaya.

Kondisi ini, menurutnya, telah memperlambat pemulihan ekonomi Cina. Pemulihan tampaknya semakin lemah di tengah berbagai risiko ekonomi mulai dari krisis Evergrande, hingga terbaru krisis energi yang berpotensi memukul sektor manufaktur negeri panda. Meski demikian, Yi mengatakan laju pemulihan ekonomi masih akan berlanjut dengan pertumbuhan 8% tahun ini.

“Momentum pertumbuhan agak berkurang. Pertumbuhan ekonomi sedikit melambat, tetapi lintasan pemulihan ekonomi tetap tidak berubah," kata Yi.

Selain itu, ia juga melihat indeks harga produsen (PPI) akan mulai melambat pada akhir tahun. Ini menandai berakhirnya masa panas inflasi PPI setelah mencapai laju level tertingginya dalam 26 tahun terakhir pada bulan lalu.

"Indeks harga produsen akan tetap tinggi selama beberapa bulan, sebelum tekanan ke atas berkurang pada akhir tahun ini," kata Yi.

Sementara itu, indeks harga konsumen (IHK) dinilai tetap moderat. Inflasi bulan lalu sebesar 10,7% year-on-year (yoy) merupakan yang tertinggi sejak November 1995. Yi menyebut kenaikan harga-harga disebabkan karena adanya lonjakan harga bahan baku.

Sementara itu, ia melihat ekonomi secara keseluruhan tetap terkendali dan bisnis telah kembali seperti biasa meski sedikit melambat. Hal ini karena menurutnya pandemi Covid-19 di negeri panda itu sudah mulai terkendali.

 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...