Bank Sentral Inggris Beri Sinyal Naikkan Bunga Akibat Lonjakan Inflasi

Abdul Azis Said
19 Oktober 2021, 09:19
inggris, bank sentral inggris, inflasi, suku bunga
KatadataANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls/HP/djo
Ilustrasi. Bank Sentral Inggris memperkirakan, kenaikan inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga energi mungkin dapat bertahan lama dengan risiko kenaikan yang lebih tinggi.

Pengumuman itu datang setelah pasar mulai mengantisipasi bank sentral AS, The Federal Reserve juga akan memulai tapering off berupa pengurangan pembelian asetnya dalam waktu dekat. The Fed berencana memulai tapering paling cepat pertengahan bulan depan atau pada Desember. Rencana ini akan diumumkan pada pertemuan pejabat bank sentral awal bulan depan.

The Fed diketahui membeli aset pemerintah senilai US$ 120 miliar yang terdiri atas US$ 80 miliar berupa US Treasury dan US$ 40 miliar sekuritas berbasis hipotek. Berdasarkan notulen rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) edisi September yang dirilis pekan lalu, The Fed akan mulai mengurangi pembelian tersebut sebesar US$ 15 miliar, terdiri atas pengurangan US$ 10 miliar untuk obligasi pemerintah dan US$ 5 miliar melalui sekuritas berbasis hipotek.

Di sisi lain, pasar juga mengantisipasi The Fed akan memulai kenaikan suku bunga lebih cepat dari ekspektasi awal 2023. Separuh dari anggota komite FOMC dalam rapat bulan lalu diketahui mulai melihat kenaikan suku bunga bisa dilakukan lebih cepat mulai tahun depan. Pasar memperkirakan rencana ini akan dilakukan pada kuartal III 2022 setelah pembelian aset berakhir pertengahan tahun depan.

Rencana kenaikan suku bunga tersebut sebagai respon pejabat The Fed terhadap inflasi tinggi yang diramal masih akan bertahan lebih lama. Gubernur The Fed Jerome Powell akhir bulan lalu juga sempat mengatakan bahwa inflasi yang memanas akan bertahan lebih lama dari yang diperkirakan akibat kendala rantai pasok.

Sementara pemerintah AS melaporkan inflasi masih terus memanas, bulan lalu sebesar 5,3% secara year-on-year (yoy). Ini merupakan rekor tertinggi sejak Januari 1991.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...