India Temukan Dua Kasus Pertama Varian Omicron

Cahya Puteri Abdi Rabbi
3 Desember 2021, 09:32
omicron, India, covid-19, kasus Covid-19,
ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Ismail/rwa/cf
Danish Ismail Kerabat seorang pria yang meninggal dunia akibat penyakit virus korona (COVID-19) berduka saat kremasinya di sebuah krematorium di Srinagar, India, Selasa (25/5/2021).

Namun, pejabat kesehatan menegaskan kembali bahwa prioritasnya adalah untuk sepenuhnya memvaksin semua orang dewasa terlebih dahulu."Kita tidak boleh menyimpang dari tujuan kita untuk memberikan dua dosis pada setiap individu yang memenuhi syarat," kata pejabat kesehatan senior Vinod Kumar Paul.

Ia menambahkan bahwa, tidak ada rencana untuk mempersingkat durasi antara dua dosis vaksin AstraZeneca. Tercatat 9.765 kasus baru di India pada Kamis (2/12), sehingga total kasus Covid-19 menjadi 34,61 juta dan angka kematian bertambah 477 menjadi 469.724 kematian.

Sebelum India, Korea Selatan melaporkan lima kasus pertama varian Omicron pada Rabu (1/12). Kasus diumumkan ketika penambahan pasien Covid-19 harian mencetak rekor di atas 5.000.

Untuk mencegah semakin menyebarnya varian baru, pemerintah Korea Selatan menghapus aturan yang mengecualikan pendatang dari luar negeri bebas dari karantina, ketika sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap.

Otoritas Korea Selatan akan mewajibkan karantina 10 hari bagi semua orang yang datang ke negara itu. Kewajiban tersebut akan diterapkan selama dua pekan mulai Jumat (3/12) dan menghapus pengecualian yang sebelumnya dinikmati oleh para pendatang yang sudah divaksin penuh.

Namun, turis dari Singapura yang ada di bawah jalur perjalanan yang divaksinasi atau vaccinated travel line (VTL) akan dibebaskan dari aturan karantina baru tersebut. 

Di samping itu, pemerintah juga membatasi kedatangan dari delapan negara termasuk Afrika Selatan, tempat varian Omicron pertama kali diidentifikasi dan akan menambahkan Nigeria ke daftar. Korea Selatan juga akan menangguhkan penerbangan langsung dari Ethiopia mulai Sabtu (4/12).

"Kami berada di jalan yang bergelombang menuju pemulihan normal secara bertahap, dan risiko dari varian baru Omicron meningkat," kata Presiden Korsel Moon Jae-in.

Korsel telah memvaksin hampir 92 % populasi orang dewasa dan kini sedang berfokus pada vaksinasi anak dan program vaksin penguat (booster). Para pakar memperingatkan bahwa kasus Covid-19 kemungkinan dapat terus bertambah, sebagian karena penyebaran varian Omicron yang berpotensi lebih menular.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...