Rusia Banjir Sanksi, Pembekuan Aset Putin hingga Blokir Dana Investasi

Intan Nirmala Sari
26 Februari 2022, 10:50
Presiden Rusia Vladimir Putin mengambil bagian dalam pertemuan dengan perwakilan komunitas dan penduduk Krimea dan Sevastopol melalui tautan video di Moskow, Rusia, Kamis (18/3/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin /AWW/sa.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengambil bagian dalam pertemuan dengan perwakilan komunitas dan penduduk Krimea dan Sevastopol melalui tautan video di Moskow, Rusia, Kamis (18/3/2021).

Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk AS, Oksana Markarova, menyebut keputusan sekutu untuk membekukan aset Putin adalah keputusan yang tepat. "Dia adalah orang yang bertanggung jawab atas perang yang sekarang dilancarkan Federasi Rusia terhadap kita,” kata Markarova kepada wartawan di kedutaan Ukraina di Washington.

Di sisi lain, lembaga pemeringkat kredit, Moody's mengatakan pada Jumat (25/2) telah meninjau peringkat Rusia untuk dipangkas. Alhasil, peringkat Rusia berubah menjadi junk atau sampah, dari peringkat sebelumnya Baa3 alias spekulatif atau berisiko tinggi. 

Tak sampai di situ, lembaga pemeringkat Fitch juga memangkas peringkat kredit Ukraina menjadi CCC yang berarti non investment grade alias sampah. Sebelumnya, Ukraina memiliki rating B dari Fitch yang berarti negara dianggap memiliki kemampuan cukup dalam melunasi utangnya. 

"Ada 'kekhawatiran serius' seputar kemampuan Rusia untuk mengelola dampak mengganggu dari sanksi baru terhadap ekonomi, keuangan publik, dan sistem keuangannya," kata Moody's dilansir dari Antara, Sabtu (26/2).

Sementara itu, Moody's mengatakan konflik ekstensif dapat menimbulkan risiko bagi likuiditas dan posisi eksternal pemerintah Ukraina. Terlebih, jatuh tempo obligasi eksternal cukup besar di tahun-tahun, disertai ketergantungan ekonomi pada pendanaan mata uang asing.

Invasi Rusia ke Ukraina dapat menyebabkan serentetan penurunan peringkat kredit. S&P Global juga memperingatkan ekonomi global, dan Eropa khususnya,  untuk menghadapi gambaran ekonomi yang kemungkinan berbeda jauh dari harapan tahun ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...