ADB Laporkan 4,7 Juta Orang ASEAN Masuk Jurang Kemiskinan Tahun Lalu

Abdul Azis Said
16 Maret 2022, 15:35
kemiskinan, adb, asean, covid-19
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah anak bermain di pemukiman kumuh wilayah Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa, (7/9/2021). Pandemi virus corona Covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 telah mendorong bertambahnya jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah orang miskin di Jakarta telah mencapai 502 ribu jiwa atau 4,72% dari total penduduk Ibu Kota.

Output ekonomi negara-negara ASEAN pada tahun ini juga diperkirakan masih 10 % di bawah skenario tanpa Covid-19. Untuk itu, ADB menyatakan siap untuk membantu negara-negara di kawasan ASEAN dalam membangun kembali perekonomiannya, meningkatkan sistem kesehatan nasional dan merampingkan peraturan domestik guna memperkuat daya saing usaha.

Asakawa meminta seluruh pemerintah di Asia Tenggara agar berinvestasi pada infrastruktur yang pintar dan hijau. Pemerintah juga diharapkan mengadopsi inovasi di bidang teknologi, untuk semakin menstimulasi pertumbuhan ekonomi.

Laporan ADB menyatakan, dalam kurun waktu dua tahun pandemi, perekonomian yang sudah mengadopsi teknologi secara luas, mampu mempertahankan ekspornya, atau kaya sumber daya alam, memiliki prospek pertumbuhan yang lebih cerah. 

Negara-negara ASEAN juga disarankan untuk memperkuat sistem kesehatannya, dengan mengalokasikan lebih banyak lagi sumber daya untuk sektor ini. Alasannya, investasi dari sisi kesehatan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, melalui naiknya partisipasi dan produktivitas tenaga kerja.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara diperkirakan dapat meningkat 1,5 % apabila belanja di sektor kesehatan kawasan mampu mencapai kisaran 5 % dari produk domestik bruto (PDB). Itu berarti, perlu ada peningkatan belanja kesehatan dari tahun lalu yang hanya 3 %.

"Namun, kawasan ini masih menghadapi sejumlah tantangan global, termasuk munculnya varian lain dari Covid-19, pengetatan suku bunga global, gangguan rantai pasokan, serta kenaikan harga komoditas dan inflasi," kata Asakawa.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...